TEMPO Interaktif, Jakarta - Britney Spears meluncurkan album ketujuh Femme Fatale pada Selasa lalu. Single Hold It Against Me, bersaing di puncak tangga lagu Billboard bersama diva musik pop lain, seperti Lady Gaga, Katie Perry, dan Rihanna. Deretan Diva dalam tangga lagu memunculkan pesimisme Spears kembali mengulang suksesnya saat belia.
Album baru Spears diragukan bisa mencapai penjualan 70 juta keping seperti album-album sebelumnya dibawah bendera Jive Records. Untuk awal pengenalan Album baru ini, Spears Jumat lalu tampil di klub malam Las Vegas. Pada Ahad lalu di San Francisco dia merekam konser mini terbatas yang akan disiarkan di acara ABC TV, Good Morning America. Ia bakal tampil di sejumlah acara termasuk MTV.
Setelah sepuluh tahun di bisnis musik, Spears, sekarang 29 tahun, mungkin harus melakukan lebih banyak agar bisa tetap bersaing di era Gaga. Andy Gill, pengamat dari koran Inggris Independent menganggap, "Musik Gaga, tidak lebih baik, atau sangat berbeda, dari Femme Fatale, tapi dia (Gaga) tahu bagaimana berpakaian."
Rolling Stone Magazine menilai positif album Spears. "Femme Fatale mungkin album terbaik Britney." Jody Rosen mendiskripsikan album itu sebagai "rekaman pesta bersama dengan sex dan kesedihan."
Produser Luke dan Max Martin bertanggungjawab pada 12 lagu di dalam album itu. Judul lagu itu antara lain: Big Fat Bass, How I Roll, Trip To Your Heart, Hold It Against Me, Inside Out, Till the World Ends, Gasoline dan Criminal. Salah seorang penggemarnya di situs resmi Spears, Alexandra Puscas, menuliskan kesenanganya pada album baru itu. "At the first listen I love Inside out and Criminal."
Spears sedikit bicara tentang album yang dua tahun telah dibuatnya, meski dia mengatakan "Femme Fatale, sebagai "my best work yet". "Ini tentu sesuatu yang anda ingin kerjakan," kata Spears. "Saya penari jadi ini tentu sesuatu yang dapat saya lakukan. Ini sungguh menyenangkan."
Setelah sukses single Hold It Against Me di Canada, Belgia, Denmark,dan Selandia Baru serta Amerika Serikat, Spears kembali akan merilis lagu andalan kedua dari album itu, Till the World Ends.
REUTERS | ROLLING STONE MAG | PUR