TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah popular dengan lagu “Udine Sedunie”, dalam waktu dekat ini Sualudin akan meluncurkan album bertajuk, “Buset”. Saat ini tengah memasuki proses penggarapan aransemen musik. “Kami menyiapkan sembilan judul lagu,” kata Sualudin kepada Tempo.
Menurut manajernya, Umar Wirahadikusumah alias Weka, sebelum ngetop dengan lagu “Udin Sedunie” mahasiswa Semester VI Jurusan Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STIKIP) Lombok, Nusa Tenggara Barat itu sudah menciptakan 430 puisi dan 200 lagu. Namun dari semua lagu, hanya Udin Sedunie yang populer. ”Udin itu orangnya aktif. Semua aktifitas kampus diikuti. Banyak yang bilang dia itu gila,” ucapnya.
Seiring dengan populernya lagu Udin Sedunie, rupanya ada halangan yang menerpa. Sualudin menghadapi somasi dari Produser Yusfita Studio, Mujahidin. Mujahidin menganggap Udin melanggar kesepakatan kerja sama kedua belah pihak. Ia juga mendapat peringatan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) daerah setempat. Komisi keberatan dengan lirik lagu Udin yang banyak dilaporkan masyarakat karena dianggap mencemarkan para pemilik nama yang berakhiran Udin.
Menurut Weka, kasus somasi dari Yusfita tidak tepat. Selain tidak memiliki bukti, diantara kedua belah pihak tidak pernah terjadi kesepakatan yang mengikat. Adapun soal keberatan dari Komisi, Sualudin memilih aman. Dia sudah mengubah dua lirik lagunya, diantaranya; udin yang agak stres, namanya sarafudin diganti dengan, udin yang suka bertanya, namanya soaludin.
MUHAMMAD TAUFIK