TEMPO Interaktif, Jakarta - Sualudin tak pernah menduga jika lagu ciptaanya yang berjudul “Udin Sedunie” itu bakal sepopuler sekarang. Awalnya lelaki lajang berusia 26 tahun itu mengaku cuma ingin menghibur teman dan warga kampungnya saja di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.”Tapi ternyata ada kawan yang mengunggahnya ke situs youtube. Alhamdulillah banyak yang suka”, kata dia kepada TEMPO, Selasa (29/3).
Ide pembuatan lagu itu bermula dari keisenganya bermain tebak-tebakan dengan seorang kawan, ketika masih bekerja sebagai sales alat-alat rumah tangga pada 2009 lalu. Agar tak lelah, sambil keliling menawarkan barang, anak ke tiga dari empat bersaudara itu bermain tebak-tebakan, yakni dengan mengait-ngaitkan kata Udin dengan segala aktifitas masyarakat.
“Ternyata banyak kata yang bisa ditambahi kata Udin,” ujarnya. Dari situ Udin kemudian merangkainya menjadi lirik lagu kocak dua bahasa, yakni; bahasa sasak yakni bahasa asli Lombok Timur dan Bahasa Indonesia. Pertama kali lagu dinyanyikan di depan warga atas permintaan sahabatnya, Umar Wirahadikusumah alias Weka.
Udin bercerita, saat itu kakak perempuan Weka sedang hamil. Ia nyidam-ingin mendengar Udin bernyanyi. Tak ada pilihan lain bagi Mahasiswa Semester VI Jurusan Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STIKIP) itu. Ia pun menyanggupi. Saat beraksi itulah Weka merekamnya, kemudian menyebarkan ke seluruh kawan di sana.
Ternyata banyak teman Udin yang suka. Bahkan ada seorang kawan yang meminta izin akan mengunggah lagu itu ke situs youtube, agar bisa dinikmati banyak orang. Hasilnya juga bagus. Lagu Udin Sedunie banyak yang mengunduh. Udin yang juga dikenal sebagai artis kampung itu kian bersemangat mempopulerkanya. Ia kerap menyanyikan lagu itu pada saat mengisi musik di acara pernikahan kawan, peringatan Maulid Nabi, dan peringatan Keagamaan lain.
Hingga akhirnya ada salah satu stasiun televisi swasta yang meminta pencipta lagu Udin Sedunie datang ke Jakarta. ”Awal Februari kemarin saya ke Jakarta bersama Weka,” kata dia.
Hal itu dibenarkan Weka, Sahabat yang kini memanajeri Udin. Dia mengatakan, "kami sempat berutang uang kepada tetangga buat biaya ke Jakarta”.
Di Jakarta Sualudin banyak menerima job, diantaranya; mengisi acara musik inbox dan karnaval SCTV. Dia juga sering diminta menjadi bintang tamu di beberapa stasiun televisi.
MUHAMMAD TAUFIK