Musikal plesetan yang disutradarai oleh Agus Noor ini melibatkan seniman Yogyakarta, seperti Susilo Nugroho (teater Gandrik), Gareng Rakasiwi, Joned, Wisben, Yuningsih dan banyak lagi. Sedangkan untuk tata musik digarap Jogja Hip Hop Foundation yang digawangi oleh Marzuki Mohamad atau lebih dikenal dengan Kill The DJ.
Mereka, aktor-aktor teater dan dagelan tentu akan membikin warna komedian Yogya yang berbeda. "Lawak mereka kan unik, berbeda," kata Butet. Pertunjukan ini nantinya berupa fragmen-fragmen yang berangkat dari naskah teks lagu rap Jogja Hip Hop Foundation.
Menurut Butet, Laskar Dagelan adalah salah satu dari program Indonesia Kita yang sedang digagas. Program pertama ini memang sengaja mengambil tema Yogyakarta karena terlihat jelas semangat menghargai perbedaan yang dimilikinya. "Yogya memiliki tradisi yang kuat. Tetapi kebudayaan asing dan kontemporer tak lantas ditolak. Inilah keindonesiaan kita," ujarnya.
Di tahun ini, lima program tersebut akan diwujudkan. Rencananya mengambil tema Maluku yang akan digarap bersama dengan penyanyi Glen Fredly dan beberapa seniman Maluku. Lalu ada juga tema Jawa Timur berkolaborasi dengan seniman Sujiwo Tejo. Lainnya adalah Zapin Melayu, Kalimantan, dan Batak.
ISMI WAHID