Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perawat Indonesia di Jantung Tsunami Jepang

image-gnews
Rita Retnaningtyas. TEMPO/ Budi Purwanto
Rita Retnaningtyas. TEMPO/ Budi Purwanto
Iklan
TEMPO Interaktif, Semarang - Jarum jam di dinding apartemen menunjukkan pukul 14.30. Rita Retnaningtyas menuju dapur untuk menyiapkan "sarapan" sore. Meski belum genap dua tahun di Jepang, ia sudah bisa beradaptasi dengan kebiasaan warga setempat: tidak makan pada hari libur, agar tubuh tetap langsing dan gesit. Namun, belum selesai Rita memotong-motong ikan, ruangan bergetar. Semula ia tak menghiraukan lindu yang memang kerap terjadi. Namun, 15 menit kemudian, getarannya makin kuat. Ia tersadar, lindu kali ini sangat dahsyat.

Perempuan 35 tahun itu bergegas keluar dari apartemen di Prefektur Miyagi. Di luar, orang-orang berhamburan sambil berteriak, "Jising, jising!", yang berarti gempa. Lindu pada 11 Maret lalu berkekuatan 9,0 skala Richter.

Rita berlari menuju bioto (bangsal) di lantai tiga Miyagi International Hospital, tempat ia bekerja sebagai perawat. Saat terjadi bencana, kewajiban seorang perawat adalah memberi pertolongan kepada pasien. "Sekalipun hari itu saya libur," ujar Rita. Jarak apartemen dengan rumah sakit berdekatan. Dia menyatu dengan perawat lain, sigap menolong pasien.

Lima belas menit kemudian, dari bangsal lantai tiga, Rita menyaksikan tsunami datang bergulung-gulung. Jarak rumah sakit dengan pantai hanya 5 kilometer. Dalam benaknya, bencana tsunami seperti di Aceh segera menggulungnya. Beruntung rumah sakit itu diselamatkan oleh bukit setinggi bangunan tiga lantai, tak jauh dari situ.

Perawat asal Kampung Uyel, Srondol Kulon, Semarang, Jawa Tengah, ini juga ikut mengevakuasi pasien ke lantai dua atau ke atas bukit. Tempat itu memang disiapkan sebagai lokasi evakuasi. Saat itu pula beredar kabar bahwa sebagian wilayah Miyagi luluh-lantak.

Rita adalah salah satu perawat Rumah Sakit Telogorejo yang mengikuti program pertukaran perawat antara pemerintah Jepang dan Indonesia. Memanfaatkan hari libur tugas, tiap Jumat, ia mengikuti kursus bahasa Jepang dan menulis huruf Kanji di sebuah lembaga pendidikan berjarak 20 kilometer dari apartemennya. Beruntung saat itu adalah libur akhir semester. "Andai saja bukan hari libur, saya pasti sudah digulung tsunami," ujar ibu dua putra ini.

Bencana gempa dan tsunami Jepang menyadarkannya. "Tuhan masih menyayangiku," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Bencana itu juga telah memberi pelajaran mengenai karakter dan budaya masyarakat Jepang. Sebagai perawat, Rita tahu bagaimana peran perawat di Jepang. Sekalipun keluarganya menjadi korban, perawat harus tetap menolong pasien dan orang yang tertimpa bencana.

Sehari setelah kiamat tsunami terjadi, salah seorang koleganya, perawat asli Jepang, bercerita bahwa anak dan suaminya menjadi korban. Namun perawat itu tetap bertahan di rumah sakit sambil melayani pasien. Rita, yang keluarganya aman di Indonesia, terdorong untuk membantu pasien dan pengungsi. "Saya memutuskan tetap bekerja dan tinggal bersama pengungsi." Ia mengabaikan tawaran kepala perawat agar menyelamatkan diri.

Sejak saat itu, Rita telaten merawat para pasien dan pengungsi. Apalagi sebagian perawat tak bisa masuk karena tidak ada akses menuju rumah sakit. Selepas tugas, ia tinggal bersama pengungsi sambil merawat yang sakit. Saat Rita berbaur dengan pengungsi, tak sedikit yang bertanya soal alasannya tak pulang ke Indonesia. "Kalianlah yang membuat saya tetap semangat berada di sini," Rita menjawab.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penderitaan pengungsi tak segera usai. Pengungsi di Miyagi harus dievakuasi ke Tokyo dan kota-kota lain guna menghindari radiasi nuklir yang bocor dari reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima. Miyagi dinyatakan sebagai daerah yang berada dekat ambang batas aman dari radiasi karena hanya berjarak sekitar 60 kilometer dari Fukushima. Di Tokyo, Rita tetap merawat pasien dan pengungsi.

Lima hari setelah tsunami, Rita baru berhasil memberi kabar kepada keluarganya di Semarang. Dua pekan setelah tsunami, pihak rumah sakit mengizinkannya cuti sebulan untuk menghilangkan kejenuhan. Rita pulang ke Indonesia. Tiket dan akomodasi disediakan rumah sakit. Saat Rita mengurus administrasi kepulangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, dua anggota staf kedutaan mengabarkan bahwa media di Tanah Air ramai membicarakannya karena ketulusannya membantu pasien dan korban. Media mengutip pernyataan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojuru, yang memberi apresiasi kepadanya.

Rita menganggap pemberitaan media terlalu dibesar-besarkan. Baginya, ucapan terima kasih dari Kojiro Shiojuru merupakan hal yang lumrah. "Itu bukan penghargaan (dari negara), tapi ucapan terima kasih biasa," ujarnya. "Menyampaikan terima kasih adalah tradisi masyarakat Jepang." Dia juga merasa kurang enak dengan pemberitaan itu. "Apa yang saya lakukan itu biasa, yang menjadi tanggung jawab seorang perawat."

Perempuan berkulit sawo matang ini juga tak habis pikir kenapa Kojiro secara spesifik menyebut namanya. Padahal, selain dirinya, di Rumah Sakit Miyagi juga ada satu perawat asal Indonesia bernama Yantri asal Cirebon. "Dia juga merawat pasien korban," ujarnya. Mereka juga sama-sama cuti di Indonesia. Merasa tidak enak menjadi bahan pemberitaan, kini Rita tak lagi bersedia melayani wawancara dari wartawan. "Saya pulang untuk menenangkan diri, bukan mencari sensasi," ujarnya.

SOHIRIN

BIODATA
Nama: Rita Retnaningtyas
Kelahiran: Semarang, 1976
Pendidikan: Akademi Keperawatan Rumah Sakit Telogorejo, Semarang
Suami: Bambang Wagiman
Anak: Septian Putra Kusuma Aji, 12 tahun, dan Abiyan Haikal Cesario, 7 tahun
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

11 jam lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.


Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

16 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.


Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

18 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.


Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

20 jam lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.


Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

21 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.


Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

1 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.


Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

1 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

Erupsi Gunung Ruang terus terjadi sepanjang hari ini dengan tinggi kolom letusan yang semakin tinggi. Masyarakat diminta waspada tsunami.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

2 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.


Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

10 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?


Gempa M6,8 Tercetus dari Palung Mariana di Pasifik, BMKG: Syukur Tak Picu Tsunami

13 hari lalu

Gempa dari Palung Mariana di Samudera Pasifik, Jumat 5 April 2024.
Gempa M6,8 Tercetus dari Palung Mariana di Pasifik, BMKG: Syukur Tak Picu Tsunami

Setelah gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang Taiwan pada Rabu pagi lalu, gempa kuat dari laut kembali terjadi hari ini, Jumat 5 April 2024.