Kendati waktu pelaksanaan sudah ditetapkan, namun panitia masih kesulitan menentukan tempat. Semula, kata Bonari, kegiatan itu akan dilaksakanan di luar Surabaya. Tapi sejumlah calon peserta menghendaki di Surabaya. "Soal tempat kami masih melobi Taman Budaya Jawa Timur agar diperkenankan pinjam," ujar Ketua Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya ini.
Bonari membantah KSJ III akan menandingi Kongres Bahasa Jawa (KBJ) V yang juga akan digelar di Surabaya pada November. Menurut Bonari, KSJ III bersifat independen sedangkan KBJ V merupakan kegiatan resmi pemerintah. "Kami malah berencana mendahului agar rekomendasi-rekomendasi KSJ bisa dibawa ke forum KBJ," ucap Bonari.
Berbeda dengan KBJ V yang konon biayanya mencapai Rp 3 miliar, KSJ III hanya dibiayai sendiri oleh peserta dengan cara menarik iuran Rp 150 ribu per orang. Kemasan acaranya pun, menurut Bonari, juga jauh lebih sederhana. "Kami hanya berdiskusi soal masa depan sastra Jawa, mementaskan geguritan dan pameran buku tentang sastra Jawa," imbuh dia.
Beberapa tokoh yang akan diundang sebagai nara sumber diskusi yaitu Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Ketua Yayasan Rancage Ajip Rosidi, pengarang Arswendo Atmowiloto dan Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Bidang Budaya Suprawoto. Kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya diadakan. KSJ I digelar di Solo pada 2002 dan KSJ II di Semarang pada 2006.
KUKUH S WIBOWO