Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agenda Seni Hari Ini  

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -

Kuliah Umum "Laicite" dan Kebinekaan

Waktu: 11 Maret 2011, Pukul 19.00 WIB

Tempat: Teater Salihara, Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Pembicara: Prof. Michel Wieviorka (sosiolog asal Prancis)

Program ini terbuka untuk umum dan gratis

Pertunjukan Teater "Tubuh Ketiga: Pada Perayaan yang Berada di Antara"

Waktu pertunjukan:

Jumat-Sabtu, 11 dan 12 Maret 2011

Pukul: 16.00 dan 20.00 WIB

Tempat pertunjukan:

Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (lewat pintu belakang)

Jl. Sriwedani No.1, Yogyakarta

Penyutradaraan oleh: Yudi Ahmad Tajudin

Tiket pertunjukan:

Rp 30.000,00 dan Rp 20.000,00 (khusus pelajar sekolah menengah)

Reservasi:

Hani (085 7475 32000)

Pentas Opera Batak "SIJONAHA"

Waktu: 11 - 12 Maret 2011

Tempat: Taman Budaya Sumatera Utara, Jalan Perintis Kemerdekaan No. 33, Medan, Sumatera Utara

Adaptasi Bahasa Batak Karo, Simalungun, Toba dan Indonesia.

Teks dan Sutradara : Thompson Hs

Bintang Tamu : Maestro Opera Batak Alister Nainggolan dan Zulkaidah br Harahap

Pertunjukan 1: 15.00 wib ( Pelajar )

Pertunjukan 2: 19.30 wib ( Umum )

Pertunjukan 3: 15.00 wib ( Pelajar)

Pertunjukan 4: 19.30 wib ( Umum )

Harga Undangan:

Pelajar : @ Rp 10.000,-

Mahasiswa : @ Rp 15.000,-

Festival : @ Rp 25.000,-

Vip : @ Rp 100.000,-

VVIP : @ Rp 150.000,-

Bulan Film Nasional 2011: Sejarah adalah Sekarang 5

Waktu: 1-31 Maret 2011

Tempat: Galeri Cipta 3, Taman Ismail Marzuki, Jakarta

Kineforum menampilkan hasil kurasi para programer muda yang baru pertama kali melakukan pembacaan terhadap film-film Indonesia klasik dan mempresentasikannya ke hadapan publik. Selain itu, para kurator pameran Sejarah Bioskop dan Kebijakan Film di Indonesia juga membuat pengembangan format presentasi dari basis data yang terus tumbuh setiap tahun.

Acara tahun ini akan menonjolkan pembacaan terhadap kebijakan film dan menerapkan kajian sejarah untuk memahami persoalan hari ini. Selain itu, tahun ini lebih banyak diwarnai oleh kegiatan penulisan, kajian atau diskusi. Banyak sekali pihak yang menunjukkan kepada kami betapa pentingnya menciptakan wadah yang bukan saja menyenangkan dan mencerdaskan, tapi juga membuka peluang profesional bagi para pemula.

Informasi selengkapnya di situs Kineforum.

Jadwal acara

Pemutaran Film

1-31 Maret di Kineforum

45 film Indonesia dalam program:

Body of Works: Usmar Ismail | Dari Gambar Tangan Ke Layar Lebar | Superhero | Bukan Sekedar Profesi | Warna-warni Perempuan | Peran Pemeran | Film Anak Indonesia | Festival Film 80-an: Film Keluarga | Dokumenter Musik Indonesia

Pameran Sejarah Bioskop dan Kebijakan Film di Indonesia

1-31 Maret 2011 pkl 13.00 - 20.00 WIB

Galeri Cipta 3, terbuka untuk umum

Diskusi "Dari Gambar Tangan ke Layar Lebar"

Pembicara: John de Rantau

5 Maret 2011 pkl 16.00 WIB di Galeri Cipta 3, terbuka untuk umum

Klinik Kritik Film (terbatas untuk peserta)

26 Maret 2011 pkl 10.00-17.00 WIB di Taman Ismail Marzuki

Belajar Bersama

Tema Bahasan: Kerja Kamera dalam film-film Anak Seribu Pulau (1996)

26 Maret 2011 pkl 18.30 WIB di Galeri Cipta 3, terbuka untuk umum

Konser Musik & Bazaar

30 Maret 2011

Bazaar 12.00 WIB | Konser Musik 19.00 WIB

Teater Studio, terbuka untuk umum

Pentas Teater Koma Sie Jin Kwie Kena Fitnah

Waktu: 4-26 Maret 2011

Tempat: Graha Bhakti Taman Ismail Marzuki, Jakarta

Naskah Karya: Tiokengjian dan Lokoanchung

Saduran dan Sutradara: N. Riantiarno

Sebuah drama perbauran antara, opera Cina, boneka potehi, golek menak, wayang wong dan wayang tavip.

Pertengahan abad ke-7, di negeri Cina. Waktu berlalu, Kaisar Dinasti Tang, Lisibin, memerintah negeri yang kian makmur. Sementara itu, Raja Muda Sie Jin Kwie memerintah wilayahnya dengan adil dan bijaksana.

Sayang seribu sayang, Siejinkwie jatuh dalam perangkap yang dirancang oleh Biejin dan suaminya, Litocong, dibantu oleh pengurus rumah tangga mereka, Thiojin. Sie Jin Kwie difitnah berlaku tidak senonoh. Surat pengaduan dikirim kepada Kaisar. Tanpa pikir panjang, Kaisar langsung naik pitam dan berniat menghukum mati Sie Jin Kwie.

Banyak pihak yang berusaha menolong Siejinkwie. Liukimhwa, istri Siejinkwie, dan putri mereka, Siekimlian, didukung para sahabat sang Raja Muda, berupaya keras meredakan amarah Kaisar.

Di tengah kemelut itu, datang tantangan perang dari negeri asing. Negeri Tang di ujung tanduk, sebab panglima perang andalan mereka sedang menanti hukuman mati. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Teater Koma melanjutkan kisah pahlawan berbaju putih, Sie Jin Kwie, dengan lakon terbarunya, Sie Jin Kwie Kena Fitnah. Desain kostum memukau kembali berpadu dengan tarian menawan serta nyanyian dan musik khas. Sebuah tontonan penuh hiburan, tapi tetap penuh makna dan perenungan. Digelar bersamaan dengan hari jadi Teater Koma ke-34 (1977-2011).

Informasi Tiket:

Suntea 0816 1190953

Jl. Cempaka Raya No. 15 Bintaro, 021-7350460, 7359540

Jl. Setiabudi Barat No. 4, 021-70282344, 522 4058, 5251066

Taman Ismail Marzuki, 021-31934740,31937325

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Email: info@teaterkoma.org

www.teaterkoma.org

(Tidak terima pemesanan via SMS, FB, Twitter, YM, BBM ataupun jalur maya lainnya)

HTM Weekdays (Minggu, Selasa-Kamis)

Rp.150.000,- Row E, F, G, K, L (tengah)

Rp.100.000,- Row C, D, M, N, O, P (tengah)

Rp. 75.000,- Row A, B, C, D, E, F, G, K, L, M, N, O, P (wing)

Rp. 50.000,- Balkon

HTM Weekend (Jumat-Sabtu)

Rp.200.000,- Row E, F, G, K, L (tengah)

Rp.150.000,- Row C, D, M, N, O, P (tengah)

Rp. 100.000,- Row A, B, C, D, E, F, G, K, L, M, N, O, P (wing)

Rp. 75.000,- Balkon

Pameran Seni Rupa Myanmar-Indonesia "Ongoing Echos #2"

Waktu: 09 – 19 Maret 2011

Tempat: Tanah Tho Gallery, Jalan Raya Lodtunduh,Ubud, Bali

Perupa Myanmar:

1.AYE KO

2.KAUNG SU

3.HEIN THIT

4.SANDAR KAING

5.KYU KYU

6.MA ZUN EI PHYU

Perupa Indonesia:

1.ANTONIUS KHU

2.NYOMAN SUJANA KENYEM

3.RONALD APRIYAN

4.MUHAMMAD LUGAS SYLLABUS

5.BAHTIAR DWI SUSANTO

6.HERI PURWANTO

Pameran Jakarta International Stencil Art "Divergence"

Waktu: 5 Maret - 5 April 2011 pkl 10.00-20.00 WOB

Tempat: North Art Space, Pasar Seni Ancol, Jakarta

Kurator: Frigidanto Agung, Selo Riemulyadi

Seniman:

Jakarta (Reflect, Stenzila, Total Teror, UBC)

Yogyakarta (Arie Diyanto, Farid Stevy, Farhan Siki, Sigit Bapak)

Bali (I Made Aswino Aji)

Prancis (Goin, Jinks Kunst)

Jerman (Pisa 73, Czarnobyl, Leckomio)

Polandia (M-City)

Spanyol (Btoy)

Australia (Vexta)

USA (Above, Mathew Curran)

Titik Magis: Seni Lukis Batuan Bali

Waktu: 4-11 Maret 2011

Tempat: Galeri Nasional Indonesia, Jl. Medan Merdeka Timur No.14, Jakarta

Diresmikan oleh Budi Setiadharma (kolektor)

Host: Melani W. Setiawan, Subandi Salim, Tossin Himawan

Kerja sama Galeri Nasional Indonesia dan Museum Sahadewa, Batuan, Bali

Pameran Tunggal Perupa S. Teddy D

Waktu: 3 - 27 Maret 2011

Tempat: Langgeng Gallery, Jakarta Art District Area, Grand Indonesia Shopping Town, East Mall-Lower Ground

Pameran Seni Rupa Farid Sycumbang & Philips AB "VOLU(ME)"

Waktu: 2 - 16 Maret 2011

Tempat: Tembi Rumah Budaya, Jalan Gandaria I/47 B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Pameran Tunggal R Yuki Agriardi Bertajuk "Dive"

Waktu: 26 Februari - 15 Maret 2011

Tempat: Inkubator Art Forme Building, Jalan Wijaya I No. 39, Jakarta

Pameran Lukisan Cat Air Mimi Fadmi "The Long Road"

Waktu: 19 Februari - 12 Maret 2011

Tempat: Kedai Kebun Forum and Restaurant, Jl. Tirtodipuran No. 3, Yogyakarta

Phone : +62 274 376114

Buka setiap hari pukul 11.00-21.00 WIB, kecuali Selasa

Mimi Fadmi lahir tahun 1979, tinggal dan bekerja di Bandung, punya 2 anak, Beby (6 tahun) dan Bery (3 tahun). Bersama suaminya, W. Christiawan, mendirikan Asbestos Art Space, berlokasi di Jl. RAA Martanegara, Bandung. Dalam pameran ini ia menampilkan 16 lukisan cat air di atas kertas yang mengungkap berbagai kenangannya. Pameran ini sekaligus menjadi reportase perjalanan panjang hidupnya, dari kampung halaman di Cirebon hingga Amsterdam dan Jerman.

Pameran ARTiculation: Love, Lies (secret)

Waktu: 10 Februari – 22 Maret 2011

Tempat: Portico Terrace Bistro, Senayan City, Jakarta

Menampilkan karya-karya delapan perupa muda tanah air, yakni Tisa Granicia, Agra Satria, Sun Wahyu, Ika Putranto, Shawnee Putti, Vonny Ratna Indah, G. Prima Puspita Sari, dan Mira Yasmin Sandytia.

Pameran Tunggal Anggar Prasetyo "Texture | Structure"

Waktu: 14 Februari - 14 Maret 2011

Tempat: Tembi Contemporary, Jalan Parangtritis Km. 8,5 Bantul, Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jaga Persatuan, AHY Ajak Biasakan Ucapkan Terima Kasih dan Maaf

29 Juli 2017

Agus Harimurti Yudhoyono saat menyampaikan orasi kebudayaannya dalam acara Malam Budaya Manusia Bintang 2017 di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta, 29 Juli 2017. TEMPO/Ahmad Faiz
Jaga Persatuan, AHY Ajak Biasakan Ucapkan Terima Kasih dan Maaf

Mantan calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak masyarakat membiasakan mengucap terima kasih dan maaf dalam beriteraksi.


Deklarasi WCF 2016 Jadi Agenda Pembangunan Dunia

13 Oktober 2016

Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri (tengah), Mendikbud Muhajir Effendy (kanan), Direktur UNESCO Jakarta Shahbaz Khan (kedua dari kanan)  saat pembukaan World Culture Forum 2016 di Nusa Dua, Bali, 13 Oktober 2016. Forum yang digelar oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bekerjasama dengan UNESCO itu diikuti oleh 63 negara untuk membahas pengembangan fungsi budaya dalam pembangunan yang berkelanjutan. Johannes P. Christo
Deklarasi WCF 2016 Jadi Agenda Pembangunan Dunia

Sektaris Jenderal UNESCO, Irin Bokova, mengatakan simposium WCF harus dijadikan refleksi global.


Pemerintah Kirim 50 Pegiat Budaya ke Selandia Baru  

12 Oktober 2016

Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pemerintah Kirim 50 Pegiat Budaya ke Selandia Baru  

Wakil Rektor Auckland University of Technology, Professor Nigel Hemmington, berharap kerja sama tersebut terus berlanjut.


Budayawan Tegur Jokowi Soal Infrastruktur Kebudayaan  

23 Agustus 2016

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Budayawan pada acara dialog bersama para Budayawan di Galeri Nasioanl Indonesia, Jakarta, 23 Agustus 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Budayawan Tegur Jokowi Soal Infrastruktur Kebudayaan  

Para budayawan menilai, Presiden Joko Widodo sudah lupa dengan program-program pembangunan kebudayaan.


Beri Kuliah Umum di UI, Begini Nostalgia Sri Mulyani  

26 Juli 2016

World Bank Group Managing Director, Sri Mulyani Indrawati, berpidato saat acara pembukaan konferensi Indonesia Green Infrastructur Summit 2015 di Jakarta, 9 Juni 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Beri Kuliah Umum di UI, Begini Nostalgia Sri Mulyani  

Bekal ilmu dan pengetahuan di UI sangat membantunya memahami masalah dengan obyektif dan akurat.


Sri Mulyani Beri Kuliah Umum Soal Pemuda di UI Siang Ini  

26 Juli 2016

World Bank Group Managing Director, Sri Mulyani Indrawati, berpidato saat acara pembukaan konferensi Indonesia Green Infrastructur Summit 2015 di Jakarta, 9 Juni 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Sri Mulyani Beri Kuliah Umum Soal Pemuda di UI Siang Ini  

Sri Mulyani akan memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia siang ini.


JJ Rizal: Orang Indonesia itu Tegas, Toleran, Setia Kawan

30 Desember 2015

JJ Rizal. TEMPO/Imam Sukamto
JJ Rizal: Orang Indonesia itu Tegas, Toleran, Setia Kawan

Sejarawan JJ Rizal mengatakan saat ini Indonesia mengalami defisit "orang Indonesia"


Gus Mus: Konsep Agama, Tuhan dan Indonesia Perlu Diteliti Ulang  

28 Agustus 2015

KH. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. TEMPO/Ishomuddin
Gus Mus: Konsep Agama, Tuhan dan Indonesia Perlu Diteliti Ulang  

Gus Mus khawatir jangan-jangan pandangan orang-orang selama ini terhadap Tuhan dan agama itu ternyata keliru.


Gus Mus: Anggota DPR dan Para Pimpinan Harus Jadi Manusia Dulu

28 Agustus 2015

KH. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. TEMPO/Budi Purwanto
Gus Mus: Anggota DPR dan Para Pimpinan Harus Jadi Manusia Dulu

Gus Mus mengatakan, ada orang yang menganggap manusia adalah yang seperti dirinya sendiri sehingga sama saja menganggap yang lain bukan manusia.


Menistakan Pidato

27 Agustus 2015

Menistakan Pidato

Akhirnya mengaku, saya adalah pengarang yang diam-diam gemar "dipaksa" menerima order menulis pidato, sejak 1980-an.