Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panggung Tragedi Si Bebek Kecil  

image-gnews
Pertunjukkan boneka Compagnie  asal Prancis.(JEFF RABILLON)
Pertunjukkan boneka Compagnie asal Prancis.(JEFF RABILLON)
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -  Induk bebek itu gelisah. Berkali-kali dia memandangi anak yang baru dilahirkannya. Matanya lalu beralih ke arah enam anaknya yang lain. Enam anak bebek cantik dengan bulu-bulu seputih salju.  Tapi lihatlah kondisi si bungsu yang baru keluar dari cangkangnya itu.  Penampilannya amat kumal dengan bulu-bulu berwarna abu-abu kecoklatan. Sama sekali tidak menarik.  Dengan sikat dan kain perca,dia menggosok-gosok tubuh bebek kecil yang masih lemah itu . Tapi tidak berhasil.

Induk bebek tak mau menerima kondisi sang anak. Dia memutuskan untuk menjual si anak. Sayang, tak ada yang sudi membelinya. Induk bebek frustasi. Perasaan malu, sedih , putus asa dan marah bercampur aduk jadi satu. Diiringi suara akordion yang menyayat hati, kita menyaksikan bagaimana sang induk mengangkat tubuh anak bebek malang itu tinggi-tinggi sebelum menghempaskannya ke dalam tong sampah.

Kisah bebek yang tak diinginkan kehadirannya itu hadir  dalam sebuah  pertunjukan teater boneka yang digelar di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Ahad pekan lalu.   Pertunjukan bertajuk Mauvaise Graine itu menyuguhkan sebuah dongeng kontemporer tentang pengecualian, perbedaan, pengasingan dan harapan, yang terinspirasi kisah klasik karya Hans Christian Andersen The Ugly Duckling.

Di atas panggung kisah bebek kecil bernasib buruk itu dibawakan  oleh Dorothèe Saysombat. Mengenakan sepatu katak yang biasa dipakai penyelam, berpupur putih, serta memkai masker berbentuk paruh bebek dia berperan sebagai induk bebek yang kemana-mana selalu membawa gerobak kecil berisi enam boneka bebek. Di tangan Dorothèe, enam boneka bebek itu terlihat hidup. Suara akordion yang dimainkan Scott Taylor makin mengaduk-ngaduk emosi penonton.

Mauvaise Graine dipentaskan oleh kelompok  asal Prancis , Compagnie à. Didirikan pada Desember 2003 oleh Dorothèe Saysombat dan Nicolas Alline, Compagnie à yang datang ke Jakarta atas undangan Pusat Kebudayaan Prancis CCF Jakarta, menawarkan kepada publik sebuah pertunjukan untuk segala usia yang menggabungkan atraksi badut dan pertunjukan boneka.

Walaupun hanya berdua di atas panggung, Dorothèe Saysombat dan Nicolas Alline mampu menghibur penonton lewat bahasa tubuh dan kemampuan meniru aneka jenis suara binatang. Lihatlah bagaimana mereka membuat penonton penasaran ketika dari rumah kecil yang dibangun di atas panggung terdengar  gonggongan anjing, bersahutan dengan suara kucing , ayam, bebek, kambing dan sapi, layaknya sebuah peternakan. Dari rumah kecil terbuat dari bilah-bilah kayu tua, dan hampir roboh itu, Nicolas dan Dorothèe muncul menyapa penonton. “Bo!,” seru Dorothèe, yang langsung dijawab Nicolas dengan lenguhan kerbau. 

“Kisah memilukan di empat musim,” kata Nicolas dalam bahasa Indonesia. Sebuah pengantar bagi penonton. Dengan sepotong kapur, di bagian atas dinding rumah dia menuliskan “musim panas”. Di musim itulah, cerita bergulir. Adegan pembuangan bebek kecil buruk rupa ke tong sampah menjadi adegan penutup di musim panas.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kisah bebek kecil bernasib malang terjalin dalam empat musim berbeda. Musim panas, gugur, dingin, dan semi. Agar penonton paham bahwa telah terjadi pergantian musim, kedua aktor itu secara bergantian menuliskan musim yang sedang berlangsung. Tentu dengan cara yang mampu membuat penonton tergelak. Masing-masing musim menyuguhkan kisah yang berbeda dengan karakter utama, bebek si buruk rupa.

Ketika musim gugur tiba misalnya, Dorothèe yang tampil sebagai perempuan berpenampilan lusuh, mencoba membuat tulisan “musim gugur” di koper kayunya. Kapurnya jatuh ketika dia baru menulis ‘musim gug”. Dengan mimik lucu dia pun berteriak, “Uur..” Penonton pun terbahak. Di musim gugur, kisah si bebek kecil buruk rupa disajikan dengan sebuah pertunjukan puppet show (panggung boneka) jalanan. Dari balik koper kayu, dengan lincah Dorothèe menjadi dalang memainkan beragam karakter.

Dia misalnya, mampu membuat penonton  tertawa saat menyuguhkan adegan perjalanan si bebek berkeliling dunia, melihat patung liberti di Amerika Serikat, menara pisa di Italia, menara eifel di Prancis, hingga bertarung sampai pingsan dengan barongsai di Cina. Namun di akhir musim, penonton disuguhi pemandangan berbeda. Adegan tragis penembakan ayah dan anak bebek yang mencoba menyebrangi wilayah perbatasan. Dorothèe menggunakan pita berwarna merah untuk menggambarkan darah yang mengucur dari tubuh keduanya.

Pertunjukan yang dibawakan Compagnie à memang tak  cuma menghadirkan kelucuan. Kisah-kisah yang disajikannya memadukan humor dan kekejaman, tragedi dengan komedi. Sebuah pertunjukan  yang memberikan perpektif unik sekaligus puitis pada konteks sosial dan politik, dalam kemasan menarik.

NUNUY NURHAYATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, Sabtu 14 Oktober 2023. (Dok.Bandoengmooi)
Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.


Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Pertunjukan seni longser gelaran Bandungmooi berjudul Pahlawan Kesiangan. Dok.Bandoengmooi
Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.


Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty. TEMPO/Charisma Adristy
Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal


Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.


Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Pertujukan Shiraath oleh Teater Rumah Mata di Metrolink Street Market, Kota Medan, pada Ahad, 10 April 2022. Dok. Teater Rumah Mata
Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.


Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

105 Tahun Gedung Wayang Orang Sriwedari
Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.


27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.


Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Kelompok Teater Api Indonesia memainkan lakon berjudul Toean Markoen di Festival Teater Tubuh II, Selasa 16 Maret 2021. Dok. Festival
Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.


Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.