Padahal kemunculan lagu Udin Sedunie dalam bahasa Sasak tersebut merupakan hasil kerja bersama tim Yusfita Studio. “Baik aransemen musik maupun lirik dan kerja editing lagu tersebut tidak mudah,” kata Mujahiddin, Minggu (6/3).
Mujahiddin, 40 tahun, bersama Asrul Yani dari Yusfita Studio kepada Tempo menjelaskan, untuk menghasilkan rekaman Udin dalam bahasa Sasak dibutuhkan biaya produksi Rp 20 juta. Lagu itu sendiri masih mentahnya dibayar Rp 300 ribu per lagu sedangkan Sualuddin sebagai penyanyinya diberikan Rp1 juta. “Lagu itu sudahkami beli,” katanya.
Mujahidin menambahkan, niatnya untuk mensomasi Sualudin ini agar lagu Udin Sedunie itu tidak diakui buatan Sualuddin sendiri. Juga bukan Umar Wirahadikusuma alias Weka sebagai manajernya sendiri yang merekam. ‘’Ada orang lain yaitu Yusfita Studio yang menyempurnakannya. Ini sebenarnya masalah etika moral,’’ ujarnya.
Lagu Udin Sedunie dalam bahasa Sasak sedang populer dan bahkan ditampilkan dalam acara musik anak muda Inbox SCTV dan tayangan infotainment lainnya. Potongan cuplikan yang ditayangkan dalam televisi adalah karya Yusfita Studio.
Diakui oleh Mujahidin, semula Weka yang kini sebagai manajer Sulauddin meminta izin untuk memasukkan kedalam Youtube. ‘’Saya syukuri seakarang berhasil di Jakarta. Tapi jangan dibuang hasil kerja orang lain,’’ kata Mujahidin yang sebelumnya juga bekerja sebagai editor Selaparang Televisi milik Pemerintah Kabupaten Lombok Timur itu. Ia mengatakan menemukan Sulauddin sewaktu pria itu masih ngamen di Taman Kota Selong.
Sulauddin, 26 tahun, yang masih kuliah jurusan Bahasa Inggris di STKIP Hamzanwadi sewaktu dikonfirmasi, hanya menjawab melalui pesan pendek tidak mengerti yang dimasalahkan Mujahidin. ‘’Silahkan saja ditanyakan kepada pak Mujahidin,’’ ucapnya.
Sebelumnya, Sulauddin mengaku Mujahidin sebagai produsernya. Album itu berisi rekaman delapan lagu versi Sasak yang salah satunya, adalah lagu Udin Sedunie itu. ‘’Ya lagu Udin Sedunia diproduksi pak Mujahidin,’’ ucapnya. Dua tahun lalu diubah ke bahasa Sasak dan tiga bulan lalu rekamannya selesai.
Yusfita Studio saat ini sudah menghasilkan 18 album lagu daerah Sasak dan yang bernuansa religi juga lagu-lagu politik untuk kepentingan kampanye pemilihan kepala daerah.
SUPRIYANTHO KHAFID