"Saya senang bisa ke sini, malam ini saya akan mengajak penggemar untuk bergoyang, menangis, dan sekaligus tertawa," ujarnya dalam jumpa wartawan di Java Jazz Kemayoran, Jakarta, Jumat (4/3) malam.
Memang, proprsal Java Jazz sebenarnay telah sampai ke tangan Santana sejak tiga tahun lalu. Namun, baru kali ini sang musisi bersedia mewujudkan permintaan itu. "Well, ini cuma masalah waktu saja kan," ujar Santana santai.
Menurutnya, sebagai generasi Woodstock, ia justru lebih melihat esensi sebuah pertunjukan ketimbang berapa lama ia bisa meluangkan waktu. "Semua orang itu berbeda dan memiliki persepsi tersendiri," ujarnya.
Belakangan ini, Santana memang terlihat agak merubah warna musiknya. Seperti diketahui Santana termasuk salah satu musisi yang terbuka pada semua jenis musik, mulai dari pop, latin Amerika, hingga rock. Menanggapi hal itu, ia hanya berujar, "Aku hanya bereksperimen, seperti halnya aku tidak makan makanan yang sama setiap hari."
AGUSLIA HIDAYAH