Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Kode Etik Dewan Pers, Agus Sudibyo, mengatakan mediasi lanjutan akan digelar Selasa (8/3) pekan depan di Dewan Pers, pukul 10.00 WIB.
Mengenai mediasi pertama yang gagal mencapai titik temu, Agus mengatakan sejumlah mediasi memang ada tidak selesai dalam sekali pertemuan. "Ini kan persepsi yang berbeda. Cuma harus dipertemukan. Ya, kita beri kesempatan," katanya. Namun, Agus menolak membeberkan hasil pertemuan pertama tersebut.
Dalam pertemuan ini, Global TV memilih keluar dari ruangan mediasi lebih dulu. Pemimpin Redaksi Global TV, Siane Indriani, menegaskan akan memperkarakan dugaan pengeroyokan yang dilakukan Ahmad Dhani ke polisi.
"Yang akan kita lawan adalah kekerasan. Menurut saya, apa pun alasannya kita harus menegakkan hukum. Tidak ada yang boleh melakukan kekerasan dengan alasan apa pun," katanya.
Siane menyesalkan saran Dewan Pers agar Global TV memaafkan Dhani karena tidak ditemui kekerasan serius. "Katanya, ini masih lecet-lecet. Kalau di (luar) sana, wartawan banyak yang mati. Secara prinsip, kami tidak menunggu wartawan kami mati baru kita lapor ke polisi," tegasnya.
Adapun soal pemberitaan soal Dhani yang dinilai mantan suami Maia Estianty itu tidak berimbang, Siane mengatakan, akan mengkaji ulang apakah pihaknya melakukan kesalahan atau tidak. "Tapi kita berusaha cover both side. Itu masih debatable. Karena masih dalam ranah jurnalistik," katanya.
Di tempat sama, namun dalam kesempatan terpisah, Dhani mengatakan menyerahkan sepenuhnya perkara ini ke Dewan Pers. Ia mengingatkan lagi sebagai pihak yang tidak bersalah dalam dugaan tindak pengeroyokan ini. "Kalau disikapi dengan emosional, pasti akan tergelincir," katanya.
MUSTHOLIH