"Butuh waktu lagi. Enggak apa-apa," kata Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Kode Etik Dewan Pers, Agus Sudibyo, kepada Tempo di lantai tujuh gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (4/3).
Agus menolak membeberkan hasil mediasi mereka. Namun, ia mengatakan Dewan Pers menemukan indikasi pelanggaran kode etik dari kedua pihak yang bersengketa.
"Apakah terjadi tindakan pemaksaan mengambil peralatan liputan dari Dhani? Tapi Dhani juga mempersoalkan pemberitaan Global TV setelah itu menghakimi dia dan tidak cover both side," Agus menambahkan. "Kalau ada, konsekuensi meminta maaf harus dipenuhi. Itu yang diatur UU Jurnalistik."
Namun, Agus menyayangkan tindakan Global TV yang berkukuh melanjutkan perkara hukum dalam perkara ini. "Itu inkonsisten. Prinsipnya kalau ada pelanggaran kode etik, harus ada permintaan maaf," katanya.
Dalam pertemuan ini, pihak Global TV memilih keluar dari ruangan mediasi lebih dulu. Pemimpin redaksi berita Global TV, Siane Indriani menegaskan akan memperkarakan dugaan pengeroyokan yang dilakukan Ahmad Dhani ke polisi.
"Yang akan kita lawan adalah kekerasan. Menurut saya, apa pun alasannya kita harus menegakkan hukum. Tidak ada yang boleh melakukan kekerasan dengan alasan apa pun," katanya.
Siane menyesalkan saran Dewan Pers agar Global TV memaafkan Dhani karena tidak ditemui kekerasan serius. "Katanya, ini masih lecet-lecet. Kalau di (luar) sana, wartawan banyak yang mati. Secara prinsip, kami tidak menunggu wartawan kami mati baru kita lapor ke polisi," tegasnya.
Adapun soal pemberitaan soal Dhani yang dinilai mantan suami Maia Estianty itu tidak berimbang, Siane mengatakan, akan mengkaji ulang apakah pihaknya melakukan kesalahan atau tidak. "Tapi kita berusaha cover both side. Itu masih debatable. Karena masih dalam ranah jurnalistik," katanya.
Di tempat sama, namun dalam kesempatan terpisah, Dhani mengatakan menyerahkan sepenuhnya perkara ini ke Dewan Pers. Ia mengingatkan lagi sebagai pihak yang tidak bersalah dalam dugaan tindak pengeroyokan ini. "Kalau disikapi dengan emosional, pasti akan tergelincir," katanya.
MUSTHOLIH