Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memasak Sambil Menari ala Martion

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Apa jadinya saat seni memasak berpadu dengan tarian? Jadilah Bajamba Gadang, memasak sambil menari. Bertempat di Sasanti Restaurant and Galery di Jalan Palagan Tentara Pelajar Yogyakarta, seni kontemporer kreasi dosen Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Martion, itu digelar Senin (28/2) malam lalu.

Di tempat itu, Martion mengeksplorasi seluruh sisi ruang sebagai lokasi pementasan. Sebuah miniatur rumah gadang didirikan di halaman. Atapnya terbuat dari jerami dengan dinding gedek. Di depannya, tiga tiang kayu setinggi 6-7 meter dipancangkan di halaman. Ujungnya menyatu hingga membentuk kerucut. Di bawah tiang-tiang itulah, tungku-tungku api dengan panci dan wajan di atasnya diletakan.

Sejak awal pementasan dimulai, suara seruling bambu meliuk-liuk menjadi pengiring masuknya para penari, tujuh perempuan dan seorang lelaki, yakni Martion sendiri. Mereka semua mengenakan pakaian adat Minangkabau. Di sela ritual tari itu dua lelaki tampak sibuk memasak.

"Kurang asin, tambah garam." Atau, "kurang pedas, tambah cabe", jadi lontaran mereka di sela hiruk-pikuk suara rebana dan gamelan yang dipukul bertalu-talu. "(Kesibukan meracik bumbu seperti itu) dari memori saya sendiri," kata Martion usai pementasan.

Lepas dari acara di halaman, sedikitnya seratusan orang yang datang di pementasan itu diajak masuk ke dalam restoran. Mereka dijamu makan. Aneka hidangan; rendang, gulai, kolak, sayuran, jajanan ringan hingga aneka minuman, terhidang di atas meja. Semua bebas memilih dan menyantapnya.

Bajamba Gadang, pada dasarnya diciptakan Martion untuk menggondol gelar doktor penciptaan seni tari di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Bukan tanpa alasan perpaduan itu dihasilkan. Dengan latar belakang pendidikan seni tari, Martion adalah pakar memasak. Kemampuan itu diwarisi dari keluarganya yang terkenal sebagai ahli memasak.

Bagi Martion, ibarat sebuah tarian, butuh sebuah penghayatan dalam memasak. Meski terbilang ahli memasak, jika sedang tak mood, dia mengaku masakan yang dihasilkan tak terlalu lezat.

Memasak pun, Martion menambahkan, tak jauh berbeda dengan menari. Jika tiap penari punya ciri khasnya sendiri, dalam memasak pun demikian, tiap pemasak pun punya. Dengan bumbu yang sama citarasa masakan yang dihasilkan bisa jadi berbeda jika pemasaknya berbeda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara umum, Bajamba Gadang berarti makan besar. Seni kreatif itu berusaha mengekplorasi tradisi memasak dan makan bersama di Minangkabau melalui tarian, musik, dan sajian kuliner. "Akar budayanya dari adat Minangkabau," Martion menjelaskan.

Dicky Tjandra, rekan Martion sesama mahasiswa S3 di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, bidang penciptaan seni berpendapat, Martion adalah maestro pemasak. Tak hanya paham seluk beluk rasa masakan, Martion bahkan paham hingga ke warna masakan yang dihasilkan. Ibarat melukis, Martion bisa menentukan jika cabai satu dicampur cabai tertentu hasilnya akan berwarna tertentu pula. "Sudah tak ngomong soal rasa lagi, tapi warna bumbunya apa, dia tahu," kata Dicky.

Menurut Dicky, memasak dan makan bukan sekadar aktifitas untuk memenuhi kebutuhan perut saja. Namun, sekaligus interaksi antar manusia, keluarga hingga masyarakat. "Kesadaran semacam itulah yang coba diangkat Martion dalam kreasi seni temuannya."

@

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Peserta delegasi dari Pekalongan di Asian African Carnival 2018 di Bandung, Jawa Barat, 28 April 2018. Karnaval budaya Asia Afrika bertema Respect Diversity ini diikuti sekitar 4.000 perserta dari seluruh Indonesia dan perwakilan delegasi asing. TEMPO/Prima Mulia
Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.


Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng (ANTARA News)
Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.


Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Eko Supriyanto foto besama penari yang menarikan tari Balabala saat GR pementasan penutupan SIPFest 2016 di Teater Salihara Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Nurdiansah
Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.


Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Pementasan tari dalam acara Jakarta Dance Meet Up di Gedung Kesenian Jakarta, 31 Maret 2017. TEMPO/Frannoto
Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.


Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet membentuk formasi saat membawakan pertunjukkan Balet dengan Tema Si Kabayan di Teater Jakarta, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), 31 Oktober 2015. Pertunjukan Balet yang dimaikan oleh Marlupi Dance Academy (MDA) ini, mengkawinkan antara seni tari balet klasik dan kontemporer Nusantara. TEMPO/Subekti
Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.


Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Sejumlah penari difabel dan non-difabel melakukan latihan jelang pementasan di Galeri Kesenian Jakarta, Jakarta, 8 Juli 2017. Mereka akan membawakan koreografi CandoDance karya Mirjam Gutner dan Tanja Erhart dari grup Candoco Dance Company (Inggris). TEMPO/Subekti
Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.


Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Karya origami
Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.


Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Dua seniman membawakan tarian Bisma Srikandi di Pendapa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Solo, (29/4). Pertunjukan yang digelar selama 24 jam ini untuk memperingati Hari Tani Sedunia. Tempo/Ahmad Rafiq
Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.


Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Poster Pertunjukan tari Arka Suta dari Sanggar Padnecwara. Facebook.com
Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu


Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Penari Eky Dance Company saat tampil dalam gladi resik pementasan kabaret oriental bertajuk
Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.