Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa The King's Speech Menjadi Film Terbaik Oscar  

image-gnews
Tom Hooper menerima piala Oscar, setelah terpilih sebagai sutradara terbaik lewat film
Tom Hooper menerima piala Oscar, setelah terpilih sebagai sutradara terbaik lewat film "The King's Speech", dalam acara pemberian penghargaan tahunan Academy Awards di Hollywood (28/2). AP/Chris Carlson
Iklan
TEMPO Interaktif, Los Angeles - Tidak banyak kejutan di Academy Awards ke-83 tahun ini. Seperti sudah diprediksi banyak kalangan, Colin Firth menjadi aktor terbaik lewat perannya sebagai Raja George VI di The King's Speech dan Natalie Portman menjadi aktris terbaik lewat perannya sebagai Nina Sayers, seorang balerina dalam Black Swan. 

The King's Speech, film yang mendapat 12 nominasi di Oscar tahun ini berhasil memboyong 4 piala, selain aktor terbaik, film ini juga menang dalam kategori sutradara terbaik (Tom Hooper) dan skenario asli terbaik (David Seidler) dan kategori paling bergengsi film terbaik atau Best Picture.  

"The King's Speech" menyisihkan 9 nominee film terbaik lainnya, yakni, "Black Swan", "The Fighter", "Inception", "The Kids Are All Right", "127 hours", "The Social Network", "Toy Story 3", "True Gift" dan "Winter's Bone". 

Saat menerima piala, Firth yang menjadi aktor terbaik sempat melempar guyonan. "Aku sudah punya perasaan, karirku tengah di puncak," kata pria 50 tahun ini di Kodak Theatre, Los Angeles, Minggu (27/2) waktu setempat. Firth memainkan tokoh Raja George VI dengan sangat luar biasa. Dia mengalahkan Jesse Eisenberg (The Social Network), James Franco (127 Hours), Javier Bardem (Biutiful) dan Jeff Bridges (True Grit). 

Adapun Tom Hooper yang menjadi Sutradara Terbaik mengucapkan terima kasih kepada ibunya yang telah menyarankannya untuk membuat "The King's Speech". "Jadi pesan moralnya adalah, dengarkanlah ibumu," kata Hooper. Hooper mengalahkan Darren Aronofsky (Black Swan), David O. Russell (The Fighter), David Fincher (The Social Network) dan Joel & Ethan Coen (True Grit). 

Sebelum menang dalam Academy Awards, The King's Speech juga mendapat banyak penghargaan, di antaranya, Penghargaan Toronto Film Festival, menang 7 kategori dari 14 nominasi di British Academy of Film and Television Arts ( BAFTA) dan tujuh penghargaan di Golden Globes. Maka, ketika menjadi film terbaik di Academy Awards ke-83 tahun ini, tidak mengejutkan. Golden Globes kerap disebut Oscar 'bayangan'. Biasanya film yang sukses di Golden Globes akan menuai hal yang sama di Piala Oscar. 

King's Speech bercerita tentang Raja George VI yang gagap dan sulit bicara. Dia kemudian belajar bicara dengan seorang terapis yang diperankan Geoffrey Rush. Film ini mengambil latar antara 1920 hingga 1930-an dengan menggambarkan peristiwa menjelang Perang Dunia II. Raja George VI adalah ayah dari Ratu Elizabeth II, ibu dari Pangeran Charles dan nenek dari Pangeran William, yang akan menikah dengan Kate Middleton pada April mendatang.  

Situs film, IMDB memberi nilai film ini 8,4 dari 10. Sedangkan nominee film terbaik lainnya seperti The Social Network mendapat nilai 8,1 dari 10, lalu 127 Hours mendapat 8,0 dari 10, sedangkan The Fighter mendapat 8,0 dari 10. 

Penulis skenario The King's Speech, David Seidler yang diganjar penulis skenario terbaik terinspirasi membuat skenario ini setelah mengetahui Raja George VI gagap. "Dia raja dan gagap, kemudian dia harus membuat pidato yang disiarkan lewat radio, meski gagap dia melakukannya dengan penuh semangat," kata Seidler, 73 tahun, yang trauma dengan perang. 

The King's Speech bukan hanya berjaya di ajang penghargaan. Secara bisnis, King's Speech juga meraup untung. Film ini sudah mendapat penghasilan kotor sekitar US$114 juta atau Rp 1 triliun, padahal biaya pembuatannya hanya US$12 juta atau sekitar Rp 105 miliar. Empat belas pekan setelah penayangan perdana, The King's Speech terus bertahan di jajaran 10 besar box office di Amerika Utara. 

TELEGRAPH | REUTERS | GUARDIAN | PGR  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

1 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

3 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

5 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

6 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

7 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

8 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

9 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

10 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.


Sinopsis Dua Hati Biru, Sekuel Dua Garis Biru yang Dibintangi Angga Yunanda

12 hari lalu

Acara official trailer dan konferensi pers Dua Hati Biru. Foto: TEMPO| Jihan Ristiyanti.
Sinopsis Dua Hati Biru, Sekuel Dua Garis Biru yang Dibintangi Angga Yunanda

Berikut sinopsis film Dua Hati Biru yang merupakan sekuel dari film Dua Garis Biru. Film ini menceritakan kehidupan Bima dan Dara sebagai orangtua.


Sinopsis Film The First Omen, Prekuel dari Series The Omen

12 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
Sinopsis Film The First Omen, Prekuel dari Series The Omen

Berikut sinopsis dan alur cerita film The First Omen yang merupakan prekuel dari Series The Omen. prekuel ini kemungkinan akan mengungkap asal Damien.