Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jogja National Museum Bantah Tuduhan Penggelapan Barang  

image-gnews
artefak sisa korban erupsi Merapi pada pameran bertajuk
artefak sisa korban erupsi Merapi pada pameran bertajuk "Jogja Gumegrah Jogja Bangkit" di Jogja National Museum Yogyakarta.(ANATARA)
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta -  Jogja National Museum (JNM) menilai tudingan penggelapan barang bekas pameran seni rupa dari Jogja Art Share (JAS) kepada pihaknya tidak tepat. Pernyataan itu disampaikan tim kuasa hukum museum, Achiel Suyanto, yang didampingi manajer program museum, Yoyok Suryo, pada Kamis (24/2) siang.

Achiel mengatakan, sesuai tudingan JAS, barang bekas pameran itu dijual oleh petugas keamanan museum. Semestinya, pihak terlapor adalah petugas keamanan itu secara perseorangan, bukan museum sebagai lembaga dan direkturnya. "Perkara pidana tidak bisa diwakilkan," kata dia, "Jadi, laporan itu salah alamat."

Seperti diberitakan sebelumnya, JAS melaporkan JNM dan direktur eksekutifnya, KPH Wironegoro, ke Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tuduhan penggelapan dan perusakan artefak sisa bencana Merapi. Bersama ratusan karya seni rupa lain, barang itu dipamerkan di JNM pada Desember 2010 lalu. Dalam laporannya, JAS, yang diketuai Totok Sudarto, menyatakan bahwa barang-barang sisa bencana yang dianggap memiliki nilai seni tinggi itu telah dijual sebagai barang rongsokan oleh salah seorang petugas keamanan.

"Itu bukan artefak, tapi sisa bencana Merapi saja," kata Achiel menanggapi penyebutan "artefak" oleh JAS. Dia merujuk definisi artefak sebagai barang yang telah terpendam selama ratusan atau ribuan tahun dan ditemukan kembali dalam penggalian oleh arkeolog.

Menurut dia, sebagai penyelenggara pameran, pihak JAS tak profesional dalam mengurusi barang yang dipamerkan. Berkali-kali kliennya telah berusaha menghubungi agar barang yang selesai dipamerkan itu diambil karena gedung JNM akan digunakan untuk pameran seni rupa lain. "Mereka memang pernah menitipkan secara lisan," kata dia.

Namun, hal ini bukan berarti JAS bisa melepas tanggung jawab atas keamanan barang. "Sesuai MoU pameran, itu tanggung jawab bersama," kata Achiel. Menurut MoU pula, jika muncul persoalan di antara kedua belah pihak, agar diselesaikan secara kekeluargaan.

Menanggapai laporan JAS ke polisi, JNM bertindak pasif. "Kami menunggu saja," kata Achiel, yang menyampaikan pula bahwa kliennya belum sekali pun menerima panggilan dari kepolisian terkait laporan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Ketua JAS, Totok Sudarto, mengaku memiliki bukti kuat bahwa penjualan benda itu dilakukan atas sepengetahuan KPH Wironegoro. Bukti itu berisi pengakuan petugas keamanan, pelaku penjualan. "Bentuknya video," kata dia.

Dalam video itu, kata Totok, si petugas mengakui bahwa penjualan dilakukan atas sepengetahuan bosnya. "Apakah itu Pak Wiro, dia mengiyakan," kata Totok.

Menurut Totok, upaya hukum yang dia lakukan adalah bentuk kebuntuan penyelesaian dengan cara kekeluargaan. Sebelumnya, antara JAS dan JNM telah melakukan pertemuan sebanyak tiga kali untuk mencari solusi atas persoalan itu. "Tapi tidak ada hasilnya," kata dia.

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

26 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.