"Tapi, seringkali tak ada yang percaya bahwa akulah pembuatnya," kata Jim Fitzpatrick, seniman Irlandia kelahiran Dublin, 65 tahun yang lalu.
Setelah empat dekade membiarkan karyanya itu dicetak ulang secara gratis, Fitzpatrick kini memutuskan untuk mengajukan klaim pemilikan hak cipta atas karya tersebut. "Ini bukan soal mencari uang, ini soal bagaimana memastikan agar karya itu digunakan secara benar... tidak dipakai untuk tujuan-tujuan komersial yang kasar," kata perupa dan fotografer yang telah membuat sampul album untuk grup-grup musik Irlandia, Thin Lizzy dan Sinead O'Connor.
Gambar itu dibuat Fitzpatrick berdasarkan foto karya Alberto Korda. Ketika menciptakannya pada 1968, dia tak pernah mengajukan hak ciptanya. Malahan, gambar itu disebar untuk digunakan oleh kelompok-kelompok revolusioner di Eropa. Dalam tempo singkat, gambar itu diadopsi oleh para mahasiswa kiri, yang menempatkannya di kaos dan poster, sehingga turut mengangkat citra Che sebagai lambang pemberontakan global. Tapi, gambar tokoh revolusi Marxis, yang membantu Fidel Castro berkuasa di Kuba pada 1959, itu telah pula diambil oleh para produsen cangkir, tongkat baseball, dan bahkan pakaian dalam.
Untuk itulah Fitzpatrick kini mengajukan dokumen untuk membuktikan dialah pemilik hak cipta gambar itu. Dia juga berencana untuk ke Havana tahun ini untuk menyerahkan kepemilikan hak cipta itu kepada keluarga Guevara.
"Aku tak punya masalah dengan gambar itu terpampang di banyak kaos. Aku cuma tak ingin seseorang mengeruk banyak uang darinya ketika uang itu seharusnya dapat digunakan untuk rumah sakit anak di Havana," katanya.
Masalah rumit dari kasus ini dalah fakta bahwa karya Fitzpatrick itu berdasarkan foto yang diambil fotografer Kuba, Alberto Korda, di sebuah pemakaman di Havana.
Korda berhasil menuntut sebuah agen iklan London karena menggunakan satu ragam dari gambar Guevara di sebuah iklan untuk vodka merek Smirnoff. Putri Korda kemudian memblokir penggunaan gambar itu sebagai kritik terhadap rezim Kuba.
Fitzpatrick mengatakan, preseden-preseden dalam era seni pop pada 1960-an membuatnya yakin bahwa karyanya akan diakui sebagai karya seni yang terpisah dari fotografi. Selain itu, keluarga Korda dan Guevara juga sama-sama putus asa terhadap penggunaan komersial dari gambar itu. "Saya cuma ingin menyerahkannya dan memberi keluarga itu hak atas gambar yang saya buat dan membiarkan mereka memutuskan apa yang akan dilakukan kemudian," katanya.
Iwank | Reuters | The Irish Times