TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim dokter Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, menyimpulkan almarhum Adjie Massaid mengidap sindrom koroner akut. Dokter Eddy Sunarjuniarto mengatakan sebelum meninggal, jantung Adjie sempat mengalami penyempitan pembuluh darah.
"Proses itu tidak terjadi seketika. (Butuh) bertahun-tahun. Sakit ini sudah berjalan lama kadang pasien tidak ada keluhan," kata dokter yang menjabat sebagai staf medis fungsional jantung itu di Ruang Rapat Direksi Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (8/2).
Namun, peristiwa yang dialami Adjie tergolong langka. Eddy mengatakan, orang yang mengidap jantung koroner, biasanya sering mengeluh sakit. Memang jantung koroner itu enggak sederhana, karena yang menderita itu enggak merasa menderita," tuturnya.
Eddy menepis anggapan yang mengatakan Adjie meninggal akibat diracun. Saat menterapi Adjie, ia mengaku tidak melihat adanya indikasi tersebut. "Kita melihat serangan jantung akut," tegasnya.
Eddy menengarai serangan jantung yang dialami Adjie akibat faktor turunan. "Penyakit jantung itu ada (akibat) faktor family history," kata Eddy.
Saat dijumpai wartawan semalam, istri Adjie, Angelina Sondakh, mengatakan, "Mas Adjie enggak pernah ngeluh dadanya sakit. Baru kali ini seketika itu juga Mas Adjie langsung dipapah sama adiknya."
Sementara itu, dokter Lia G Partakusuma dari Rumah Sakit Fatmawati mengatakan Adjie masuk ke rumah sakit sekitar pukul 22.45 WIB. Menurut Lia, tim dokter langsung memberi terapi kepada ayah Keanu tersebut. "Keadaannya sempat membaik," kata Lia.
Namun, pukul 23.15 WIB, Adjie mengalami kejang-kejang. Tim dokter kemudian memberikan pernafasan bantuan. "Pukul 00.45, kami nyatakan pasien meninggal dunia. Kami sudah berikan upaya dan sudah optimal, tapi apa boleh buat, pasian tidak tertolong," tuturnya.
MUSTHOLIH