Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cinta Bersemi di Rumah Singgah  

image-gnews
Rindu Purnama
Rindu Purnama
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Cinta dapat mengubah semua orang dan meluluhkan jiwa yang penuh keangkuhan. Cinta pula yang mampu menyadarkan seseorang betapa hidup tak melulu berkutat pada persoalan individual, tapi juga orang-orang di sekelilingnya. Inilah yang dialami Surya, lelaki lajang, karyawan teladan sebuah perusahaan properti terkenal. Surya (Teuku Firmansyah) adalah tipe lelaki pekerja keras yang mengabdikan sebagian besar waktunya untuk pekerjaan. Dia tinggal seorang diri di sebuah rumah mewah bersama sepasang suami-istri yang bekerja sebagai sopir dan pembantunya. Pertemuannya dengan bocah perempuan bernama Rindu perlahan mengubah hidupnya.

Rindu (Salma Paramitha) bukan siapa-siapa. Dia hanyalah seorang anak jalanan yang sehari-hari bekerja sebagai pengamen. Tak diduga, mobil Surya yang dikendarai sopirnya menabrak Rindu, yang tengah berusaha menghindari kejaran petugas satuan polisi pamong praja. Kecelakaan itu membuat Rindu menderita amnesia. Sang sopir, yang iba melihat kondisi Rindu, membawanya ke rumah sakit. Dia lalu mengajak anak perempuan itu tinggal di rumah majikannya. Surya, yang paling benci kepada anak-anak karena dianggap sebagai biang kekacauan, marah besar. Dia tak mau anak kecil yang diberi nama panggilan Purnama itu ada di rumahnya.

Di tempat lain, Sarah (Ririn Ekawati), gadis berkerudung yang membaktikan hidupnya bagi anak-anak jalanan, gundah. Rindu, gadis kecil kesayangannya, tak kunjung pulang ke rumah singgah yang dikelolanya, sebuah rumah kecil berdinding kayu di tengah perkampungan pemulung yang kumuh dan padat. Tiga sahabat Rindu sesama anak jalanan hanya bilang Rindu dibawa orang tak dikenal. Berhari-hari dia dan bocah-bocah itu mencari, tapi Rindu tak kunjung ditemukan.

Merasa kehadirannya tak diinginkan, Rindu akhirnya memilih pergi meninggalkan Surya. Bukannya senang, lelaki itu justru menyesal. Di sela kesibukannya bekerja, dia terus mencari Rindu. Gambar-gambar hasil goresan tangan Rindu menuntunnya bertemu dengan Sarah. Mereka kemudian bersama-sama mencari Rindu.

Selama mencari Purnama itulah Surya dan Sarah menjadi dekat. Keduanya makin akrab setelah Rindu akhirnya kembali ke rumah singgah. Keakraban Surya dan Sarah memicu kemarahan Monique (Titi Sjuman), putri pemilik perusahaan tempat Surya bekerja. Monique, yang lama memendam cinta kepada Surya, kemudian menyusun proyek pembangunan apartemen mewah di kawasan tempat rumah singgah berada.

Inilah kisah yang terjalin dalam film Rindu Purnama, sebuah film tentang pentingnya arti keluarga, persahabatan, dan kepedulian terhadap sesama. Kisah cinta yang dikemas di atas realitas sosial tentang anak jalanan. Rindu Purnama merupakan film keenam yang diproduksi Mizan Productions, setelah Laskar Pelangi, Garuda di Dadaku, Sang Pemimpi, Emak Ingin Naik Haji, dan 3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta.

Film drama keluarga yang berlatar cerita anak-anak jalanan itu menjadi debut Mathias Muchus sebagai sutradara, setelah hampir 30 tahun bergelut di industri film. “Pengalamannya sebagai aktor membuat kami yakin Mathias Muchus mampu menjadi sutradara film. Kami tidak ragu,” ujar Putut Widjanarko, produser Rindu Purnama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Muchus sendiri mengaku sudah lama ingin menjadi sutradara. Dia merasakan kegelisahan yang sudah memuncak karena ketidakpuasan terhadap sutradara-sutradara yang mengarahkannya. ”Selama ini, sebagai pemain, saya sering merasa tidak puas terhadap apa yang dibuat oleh sutradara-sutradara yang mengarahkan saya. Saya sering mempunyai keinginan-keinginan yang tidak dibuat oleh sutradara,” katanya.

Rindu Purnama
tak cuma didukung bintang-bintang film kawakan yang matang di bidang akting, seperti Ratna Riantiarno dan Pietrajaya Burnama (almarhum). Film yang mulai diputar di bioskop pada 10 Februari mendatang ini juga didukung sejumlah pemain anak-anak. Selain Rindu, ada lima pemain anak yang berperan sebagai anak jalanan. Nanda Giri, koordinator casting Rindu Purnama,mengaku tidak mudah menemukan enam karakter anak jalanan ini. Dia sampai harus meng-casting kurang-lebih 200 anak, baik dari agensi pemain maupun hasil pencarian dari rumah-rumah singgah, sanggar anak-anak jalanan, dan sekolah-sekolah di kawasan kumuh lokasi shooting.

Farril Ramadhan, misalnya, bocah kecil pemeran Akbar. Sahabat Rindu yang selalu tampil dengan ingus mengalir di hidung, baju kotor kebesaran, dan rambut cokelat kemerahan ini ditemukan dari sebuah Rumah Pintar yang didirikan oleh Dharma Wanita PT Kereta Api, sekolah yang diperuntukkan bagi keluarga-keluarga ekonomi lemah di daerah Tanjung Priok.

Ada juga anak-anak jalanan sungguhan yang bermain di film ini. Tara Maulana, yang berperan sebagai sahabat Rindu lainnya, sehari-hari memang berada di jalanan untuk mengamen. Demikian juga Irfansyah. Bocah 12 tahun itu sudah berada di jalanan saat usianya masih sekitar enam tahun. Seperti perannya, Tara dan Irfan lebih banyak berada di rumah singgah ketimbang di rumahnya.

Nunuy Nurhayati

Rindu Purnama

Genre: Drama
Sutradara: Mathias Muchus
Skenario: Ifa Isfansyah, Mathias Muchus
Pemain: Teuku Firmansyah, Titi Sjuman, Ririn Ekawati, Salma Paramitha, Ratna Riantiarno, Landung Simatupang
Produksi: Mizan Production

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.