TEMPO Interaktif, Jakarta - Wangi yang lembut menyertai kehadiran Rina Poerwadi. Dia adalah seorang terapis profesional aromatherapy, yang ditemui di sebuah kafe kopi di Kemang, Jakarta Selatan, pada Selasa malam pekan lalu. "Saya setiap hari menggunakan aromatherapy untuk diri sendiri dan keluarga," ujarnya memulai pembicaraan.
Malam itu Rina tetap terlihat segar meski sejak pagi sudah sibuk dengan berbagai kegiatan. Selain mengurus kliniknya, hari itu ia harus mengawasi pekerjaan renovasi apartemennya di Casablanca. Sore harinya, kembali ke rumah di Jeruk Purut untuk menyiapkan makan malam bagi suami dan putrinya
Setelah mengurus keluarga, ia masih bersedia meluangkan waktu untuk wawancara dengan Koran Tempo. Setelah itu, dilanjutkan dengan pertemuan untuk mempersiapkan peluncuran bukunya.
Meski punya segudang kegiatan, Rina mengaku jarang sakit, paling-paling setahun sekali saja terkena batuk pilek. Sejak menggunakan aromatherapy, ibu satu putri ini mengaku tubuhnya tak mudah terserang sakit. Dengan rutin menggunakan aromatherapy ia menjadi semakin peka jika ada yang tidak normal pada tubuhnya, sehingga penyakit bisa segera dicegah.
Rina mulai belajar aromatherapy ketika tinggal di Hong Kong, saat mengikuti suaminya yang pindah bekerja di sana sejak Indonesia mengalami krisis pada 1998. Setelah putrinya berusia 2 tahun, ia ingin kembali bekerja, tetapi tidak ingin kembali ke dunia periklanan yang pernah ia tekuni selama sepuluh tahun dengan jam kerja yang tidak teratur.
Rina ingin mencoba bidang baru yang bisa diterapkan di mana saja. Dia sempat ingin belajar hukum, tapi hukum di Hong Kong menganut sistem hukum Inggris, berbeda dengan Indonesia, yang menganut sistem hukum Belanda. Dia pun sempat tertarik belajar pengobatan tradisional Cina, tapi waktu belajarnya--tujuh tahun--terlalu lama baginya. Akhirnya, dengan berbagai pilihan yang ada, termasuk belajar manajemen katering, ia pun memilih belajar aromatherapy.
Belajar aromatherapy ternyata bukan hal yang mudah, di antaranya ia harus menghafal 50 macam nama essential oil beserta bahasa latinnya dan nama umumnya serta khasiat terpeutiknya untuk semua organ tubuh. "Belum lagi pelajaran anatomi, fisiologi, dan patologi. Wah, bikin keder," katanya.
Namun Rina mulai jatuh cinta kepada aromatherapy ketika ia mulai harus melakukan praktek. Beda dengan terapi pada umumnya, terapi ini dilakukan secara one-on-one, ada kedekatan personal antara klien dan terapisnya, tidak seperti di tempat spa pada umumnya, terapis hanya memberikan pelayanan.
Setelah selesai sekolah, ia membuka klinik Holistic Aromatherapy di Jakarta, yang memberikan terapi holistik, yakni terapi sebagai pelengkap pengobatan medis atau konvensional. Misalnya, ia tidak akan melakukan diagnosis terhadap suatu penyakit. Namun, jika seseorang terkena sakit kanker, pengobatan medis tetap dilakukan, sedangkan ia akan memberikan terapi dalam hal spiritual dan emosional. Pasien dibantu menghadapi dan mengatasi penyakitnya agar tidak putus asa melalui relaksasi.
Terapi itu mencakup beberapa aspek, yakni hubungan klien dan terapis, hubungan sakit dan penyakit, aspek metafisik, aspek farmakologi, serta aspek spiritual. Tujuannya, klien mencapai kesejahteraan, yakni tubuh, jiwa, dan spirit klien bisa mencapai keseimbangan.
I AQIDA SWAMURTIBiodata
Nama Lengkap: Rina Poerwadi
Tempat dan Tanggal Lahir: Palembang, 23 Januari 1966
Suami: Philip Rich
Anak: Stephanie
Pekerjaan: - Praktisi dan Pendidik aromatherapy holistik
Pendidikan:
- Asia Pacific Aromatherapy College in Hong Kong : Holistic Aromatherapy Diploma (2002).
- Usui Reiki Level 1 and 2 in Hong Kong (2001).
- Aromatic Kinesiology Level 1 (2004).
- Infant Massage Information Service in Australia: Infant Massage Instructor (2007)
and Pediatric Massage Consultant (2008).
- Journey of personal experience for home cooking and home entertaining specializing in
healthy children's and family food. Becoming Professional in 2009.