Istilah mistikal diberikan oleh orang lain yang selalu melihat Kunokini bermain di panggung. "Boleh percaya atau tidak, setiap kami manggung di outdoor pasti hujan," ujar Bhismo tertawa.
Meski begitu, mereka mampu mengubah berbagai instrumen perkusif ini menjadi ritmis yang hidup. Tak hanya menghidupi telinga mereka tetapi juga pendengarnya. Dan Kunokini tengah mempersiapkan konser terbaru mereka yang akan digelar Desember mendatang. Mereka menggarap konser perkusi dengan konsep teatrikal nonverbal berjudul Ronda.
Berkisah tentang dua orang peronda yang berhasil dikelabui maling. Maling tersebut mencuri harta Pak Lurah, juga putrinya. "Ini komedi. Lakon ini akan banyak mengeksplorasi alat musik tradisional," kata Bhismo.
Rencananya, tak hanya empat personil dalam konser itu. Mereka akan melibatkan personil perempuan, tentu yang mahir perkusi. Seluruh repertoar yang akan disajikan termasuk karya baru. Apakah menjadi akan album baru? "Semoga," ujar Bhismo.
ISMI WAHID