"Tak ada pemenang utama karena ada beberapa kelebihan dan kekurangan pada masing-masing novel yang tak memungkinkan kami menetapkan salah satunya menjadi pemenang utama," ujar salah satu dewan juri, A.S. Laksana, Jum'at (14/1) lalu.
Proses penjurian berlangsung 3 bulan dengan 254 naskah yang masuk. Dewan juri mengadakan 3 kali rapat. Perdebatan cukup alot terjadi saat rapat terakhir. Tiap-tiap juri yaitu, Sapardi Djoko Damono, Anton Kurnia dan A.S. Laksana memberi argumen untuk mempertahankan pilihannya masing-masing. Kemudian diputuskan empat unggulan tersebut. Meskipun begitu, ada catatan singkat tentang keempat novel unggulan tersebut.
Baca Juga:
Secara umum semua naskah yang masuk memiliki keberagaman tema. Namun sebagian besar naskah menunjukkan kepada kita miskinnya strategi literer yang digunakan untuk membangun cerita. Bahkan, menurut dewan juri, ada kecenderungan luas untuk menjadikan sebuah karya sebagai kendaraan pengangkut dakwah. Sehingga terasa bahwa para penulis hanya menunggangi cerita dab setiap karakter di dalamnya untuk kepentingan sendiri, yakni menyampaikan petuah dan ajaran.
Sebelumnya acara malam anugerah ini dimeriahkan oleh pertunjukan musik progresif rock Twin Deon dan pembacaan penggalan novel unggulan oleh Arswendy Nasution dan Rukmi Wisnu Wardani.
Ismi Wahid