Dalam acara tersebut, Tika dihujani pertanyaan oleh guru, para siswa, dan orang tua. "Sekarang bukan zamannya orang tua memaksakan kehendak. Yang kuliah itu anak, bukan mereka. Berikan kebebasan yang bertanggung jawab terhadap anak supaya dia lebih percaya diri meraih masa depannya," kata Tika, yang juga banyak berbagi cerita tentang seluk-beluk pendidikan.
Tika mencontohkan, ketika duduk di bangku akhir SMA, sebenarnya ia ingin mengambil jurusan sastra atau bahasa. Sedangkan keinginan orang tuanya adalah melanjutkan kuliah di kedokteran atau arsitek. "Karena saya masuk di kelas IPA, saya mencoba mencari solusi terbaik. Saya mengambil jurusan sastra dan psikologi sambil menjelaskan ke orang tua tentang mengapa saya berminat kuliah di bidang tersebut," ujarnya.
Melalui pendekatan dan komunikasi panjang lebar dengan orang tuanya, Tika pun berhasil mewujudkan keinginannya. Menurut dia, itu memang bukan hal yang mudah karena orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. "Sekali lagi, orang tua harus bersikap bijak membebaskan pilihannya asalkan si anak tahu dan bertanggung jawab," ucapnya.
HADRIANI P