Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksplorasi Tiga Peneliti Wanita

image-gnews
Peneliti L'oreal, Noryawati Mulyono, Harlinda Kuspradini, dan Yanti. TEMPO/Seto Wardhana
Peneliti L'oreal, Noryawati Mulyono, Harlinda Kuspradini, dan Yanti. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepedulian terhadap alam dan lingkungan sekitar membawa tiga perempuan peneliti ini meraih sesuatu yang besar. Di pengujung tahun lalu, ketiganya memperoleh uang tunai masing-masing senilai Rp 70 juta dari perusahaan kecantikan asal Prancis untuk mendanai penelitian mereka yang bersumber dari alam untuk kebaikan umat manusia.
Beberapa waktu lalu, Tempo bersama wartawan lain berbincang-bincang dengan ketiganya di sebuah rumah makan di Jakarta Selatan.


HARLINDA KUSPRADINI
Meneliti Anti Karies Gigi


Bagi Harlinda Kuspradini, 35 tahun, hutan beserta keanekaragaman flora dan faunanya bukan sesuatu yang baru. Harlinda lahir dan tumbuh besar di Samarinda, Kalimantan Timur. Sejak kecil dia sudah akrab dengan flora dan fauna di pulau yang masih memiliki hutan alam asri yang luas ini.
Ketika menamatkan pendidikan SMA Negeri 2 Samarinda, Harlinda melanjutkan pendidikan sarjana dan magisternya di Jurusan Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda. "Indonesia memiliki keanekaragaman flora yang tinggi, tapi hanya sedikit yang diketahui manfaatnya untuk kesehatan," kata Harlinda.
Padahal, menurut dia, alam memiliki jawaban dan kekuatan untuk menyembuhkan segala penyakit. Ia kemudian meneliti tentang aneka flora di sekitarnya. Dalam tiga tahun terakhir, ia telah menghasilkan 16 makalah ilmiah dan disertasi doktoral dari Universitas Gifu Jepang. Makalah-makalah itu dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah dan disertakan dalam seminar dan simposium internasional.
Karyanya beragam, dari pertumbuhan bakteri dalam ekstrak kayu, aktivitas anti bakteri, anti-jamur, sampai potensi tanaman hutan sebagai anti-karies gigi. Nah, makalah tentang tanaman hutan itu ia kembangkan menjadi proposal penelitian, yang kemudian beroleh dana penelitian dari L'Oreal. "Ini pertama kali saya mendengar ada kompetisi ini. Alhamdulillah saya menang."
Sebenarnya, beberapa penelitian dia sebelumnya telah melaporkan aktivitas tanaman, seperti tumbuhan katapang dan kalipapa dapat mengatasi karies gigi. "Hanya, masih membutuhkan penelitian lanjutan dan pengembangan," ia melanjutkan.
Data Kementerian Kesehatan pada 2007 menyebutkan, sebanyak 72,1 persen penduduk pernah mengalami karies gigi. Dari jumlah itu, 46,5 persen di antaranya penderita karies aktif dan tak terawat. Harlinda berharap penelitian ini tak hanya berguna untuk kesehatan, "Tetapi juga meningkatkan ekonomi lokal."
Bagi Harlinda, profesi sebagai peneliti kaya hikmah. "Bagi saya, meneliti itu ibadah. Menambah ilmu dan berbagi ilmu. Semuanya untuk kebaikan."

BIODATA
Nama: Harlinda Kuspradini, S.hut, M.Agr, Ph.D
Tempat dan Tanggal Lahir: Samarinda, 28 April 1975
Profesi: Dosen dan peneliti dari Universitas Mulawarman Samarinda
Status: Menikah dengan dua anak

Pendidikan:
2005-2009 Ph.D Applied Biological Science, Universitas Gifu, Jepang
1998-2001 Magister Ilmu Kehutanan Jurusan Teknologi Hasil Hutan di Universitas Mulawarman
1993-1998 Sarjana Kehutanan Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Universitas Mulawarman

Prestasi:
2010 L'Oreal For Women in Science Award
2010 Penelitian kerja sama Internasional (Korea) DIKTI (anggota)
2010 Penelitian kerja sama internasional (Jepang) DIKTI (anggota)
2009 Hibah Penelitian. DIKTI (anggota)


YANTI
Anti-Gout dari Biji Pala


Prestasi Yanti memperoleh dana penelitian tak terlepas dari empatinya pada anggota keluarganya. Suatu hari, salah seorang tantenya yang berusia 37 tahun mengalami kejang otot sekujur tubuh. "Selama ini dia kelihatan sehat. Tapi pagi itu dia kesulitan bangun dari tempat tidur," kata Yanti. Baru setengah jam setelahnya, sang tante bisa bangkit dari tempat tidur.
Yanti lalu mengantar sang tante ke rumah sakit. Ternyata kadar asam urat tantenya cukup tinggi. "Penyakit kayak asam urat ini memang gejalanya tak kelihatan. Ketika kondisi tubuh tak fit, baru ketahuan," ujar Yanti. Selain diberi obat dari dokter, dia diberi obat tradisional, yaitu dikompres bagian tubuhnya yang sakit dan kejang otot dengan minyak pala.
Yanti, yang berprofesi sebagai seorang dosen, tergelitik untuk mempelajari berbagai tanaman herbal untuk dijadikan obat. "Ternyata terapi dengan menggunakan tanaman herbal memang jadi alternatif pengobatan gout."
Gout merupakan artritis yang terjadi akibat peningkatan kadar asam urat dalam darah. "Gout bukan penyakit bawaan genetik, tapi karena gaya hidup yang tak sehat, seperti banyak mengkonsumsi makanan berkadar purin tinggi, seperti emping dan jeroan," kata Yanti, yang dalam dua tahun terakhir telah menerbitkan 11 makalah penelitian.
Wanita usia produktif, menurut dia, rentan terkena penyakit ini. Bila dibiarkan, gout bisa memicu penumpukan kristal natrium urat di persendian yang menyebabkan reaksi inflamasi (bengkak).
Data awal yang diperoleh Yanti, ada alternatif pengobatan gout dengan menggunakan lada, pala, temulawak, dan kunyit. "Pada dasarnya ini pengobatan tradisional yang secara empiris dipercaya bisa mengurangi reaksi inflamasi dan menurunkan kadar asam urat dalam darah," ujar wakil dekan urusan akademik di Fakultas Bioteknologi Universitas Atma Jaya Jakarta ini.
Berbekal data dan penelitian awal itu, Yanti mengajukan proposal penelitian dan mendapat dana penelitian Rp 70 juta untuk menemukan agen anti inflamasi dan anti-gout dari ekstrak biji pala dan maselignan.


BIODATA
Nama: Yanti, Ph.D
Tempat dan Tanggal Lahir: Jakarta, 14 Juni 1978
Profesi : Dosen dan peneliti dari Universitas Atma Jaya, Jakarta

Pendidikan
2006-2009 Ph.D Biotechnology, Yonsei University, Seoul, Korea
2001-2003 Magister Sains Program Studi Ilmu Pangan Institut Pertanian Bogor
1996-2000 Sarjana Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

Riwayat Karier
2010-sekarang Wakil Dekan Fakultas Bioteknologi Universitas Atma Jaya Jakarta
2010-sekarang Anggota Gessellsschaft fur Arzneipflanzen und Naturstoff-Forschung, Jerman
2005-2006 Kepala Laboratorium Biokimia dan Teknologi Enzim, Universitas Atma Jaya Jakarta
2003-sekarang Dosen dan peneliti Fakultas Bioteknologi, Universitas Atma Jaya Jakarta
2000-2001 Asisten Peneliti Laboratorium Lingkungan Mikrobiologi, Puspitek Serpong

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prestasi
2010 L'Oreal For Women in Science Award
2010 Finalis Young Scientist Kalbe-Ristek Award
2010 Penerima dana penelitian Dipa Biotrop
2009 Penerima dana penelitian 16th Indonesia Torray Science Foundation
2009 Pemenang Pertama Hayati Award untuk Kompetisi Makalah Ilmiah
2009 Pemenang Ketiga Best Oral Competition 76th Korean Society of Food Science and Technology Annual Meeting and International Symposium, Daejeon
2007 Presentasi Poster Terbaik di International Seminar on Pharmaceutics, Bandung
2007 Presentasi Poster Terbaik di Yonsei BK21 Annual Meeting, Seoul, Korea
2006 Peneliti Terbaik Atma Jaya Research Award

NOORYAWATI MULYONO
Damar Sebagai Pengganti Plastik


Penelitiannya tentang getah damar sebagai pengganti plastik membuat Nooryawati Mulyono mendapatkan dana penelitian yang cukup besar. Ia pun akan melanjutkan penelitiannya tentang itu.
Perkenalannya dengan damar dimulai pada 2000, sesaat setelah lulus sebagai sarjana kimia Institut Teknologi Bandung dan bekerja di sebuah industri pangan. Kala itu dia mengenal damar sebagai salah satu bahan yang bisa digunakan dalam industri pangan.
Ketika melanjutkan pendidikan Magister, dia kembali memilih damar sebagai bahan penelitian. Belum menuntaskan pendidikan magister, Noorya justru ditransfer sebagai mahasiswa program doktor. Itu karena, "Ketika jadi mahasiswa magister, saya mempublikasikan penelitian ilmiah tentang damar," kata Noorya.
Damar pula menjadi penelitian untuk disertasinya.
"Getah damar bisa dimanfaatkan sebagai pengganti plastik," ia melanjutkan. Menurut dia, sulit untuk mengganti pengemas dari plastik dengan bahan lain seperti logam, kaca, atau kain.
Selain ringan, fleksibel, tak pecah, tak berkarat, plastik itu murah serta dapat diwarnai dan dibentuk. Namun masalah lingkungan akibat pemakaian plastik juga besar. "Plastik butuh ratusan tahun untuk mengurai," tuturnya.
Nah, damar sebagai pengganti plastik, lebih mudah diurai karena berbahan dasar dari alam. "Saat ini belum ada biopackaging yang memenuhi syarat mutu kebutuhan industri."

Nama: Dr Nooryawati Mulyono S.Si
Tempat dan Tanggal Lahir: Jakarta, 18 Juli 1976
Profesi: Dosen dan peneliti dari Universitas Atma Jaya, Jakarta

Pendidikan
2005-2009 Doktoral Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor
2004-2005 Magister Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor
1994-1998 Sarjana Kimia, Institut Teknologi Bandung

Riwayat Karier
2009-sekarang Dosen dan peneliti di Universitas Atma Jaya Jakarta
1999-2009 Manajer Riset dan Pengembangan sebuah industri makanan di Jakarta

Prestasi
2010 L'Oreal For Women in Science Award


L AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

38 hari lalu

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul. Foto: NU Online
Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.


Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

31 Desember 2023

Google Indonesia menggelar kegiatan Year In Search 2023 di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

YouTuber Nadia Fairuz Omara menempati posisi pertama tokoh yang banyak dicari di Google Indonesia sepanjang 2023.


Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

21 November 2023

Sejumlah orang dari berbagai latar belakang mendeklarasikan gerakan masyarakat untuk mengawasi Pemilu 2024. Gerakan yang dinamai JagaPemilu itu diumumkan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 November 2023. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

Gerakan tersebut diawali dari kepedulian sekelompok orang yang tidak berpartai dan independen terhadap perhelatan Pemilu 2024.


Musra Relawan Jokowi Akan Dihadiri Peserta dari Sabang - Merauke, Undang Tokoh & Pejabat

11 Mei 2023

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi  memberikan keterangannya setelah melakukan pertemuan, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin, 8 November 2022. Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus membahas hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia I. TEMPO/Muhammad Ilham Balindra
Musra Relawan Jokowi Akan Dihadiri Peserta dari Sabang - Merauke, Undang Tokoh & Pejabat

Ketua Panitia Musra Indonesia Panel Barus menuturkan para relawan Joko Widodo alias relawan Jokowi akan hadir di Istora Senayan.


10 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Jadi Bapak Film Indonesia

13 Februari 2023

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
10 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Jadi Bapak Film Indonesia

Nahdlatul Ulama merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia yang beberapa tokohnya mendapatkan gelar pahlawan nasional.


Lima Tokoh Tempo 2022

28 Desember 2022

Lima Tokoh Tempo 2022

Kami memilih lima pendamping korban kekerasan seksual-satu tema yang makin marak belakangan ini-sebagai Tokoh Tempo 2022.


Tokoh Tempo 2022 Lima Perempuan Pemberani

25 Desember 2022

Majalah Tempo memilih lima nama pendamping korban kekerasan seksual sebagai Tokoh Tempo 2022. Mereka konsisten dan gigih meski tak ada kamera yang menyorot apa yang mereka lakukan. . Siapa saja mereka?
Tokoh Tempo 2022 Lima Perempuan Pemberani

Siapa saja lima perempuan Tokoh Tempo 2022?


Kumpulan Kata-kata Bijak Populer untuk Motivasi Hidup dari Tokoh dan Film

14 November 2022

BJ Habibie. TEMPO/Aditia Noviansyan
Kumpulan Kata-kata Bijak Populer untuk Motivasi Hidup dari Tokoh dan Film

Berikut kumpulan kata-kata bijak dari tokoh dan film untuk motivasi hiudp Anda lebih baik


Anies Baswedan Dirikan Galeri 15 Tokoh di TPU Karet Bivak, Ada Fatmawati dan Mohammad Natsir

13 Oktober 2022

Warga menaburkan bunga di atas makam keluarganya saat berziarah di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta, Senin 2 Mei 2022. Pada hari pertama Lebaran, TPU tersebut ramai peziarah untuk mendoakan sanak keluarga dan kerabat yang sudah wafat. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Anies Baswedan Dirikan Galeri 15 Tokoh di TPU Karet Bivak, Ada Fatmawati dan Mohammad Natsir

Anies Baswedan mendirikan galeri berisi informasi digital 15 tokoh bangsa yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak.


Ridwan Saidi Sarankan Heru Budi Hartono Komunikasi dengan Tokoh Betawi

11 Oktober 2022

Ridwan Saidi saat melakukan Orasi Budaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 22 Mei 2015. Dalam orasinya, Budayawann Betawi tersebut mengkritisi kekisruhan antara Menpora dengan PSSI. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ridwan Saidi Sarankan Heru Budi Hartono Komunikasi dengan Tokoh Betawi

Budayawan Betawi Ridwan Saidi dan anggota DPD asal Jakarta Sylviana Murni tidak memasalahkan Heru Budi Hartono jadi Pj Gubernur DKI Jakarta.