Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arus Perubahan Media Baru  

image-gnews
"(Miss) Call Me, Please" karya Krisna Murti dalam Decompression 10, Ruang Rupa, di Galeri Cipta 2, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (09/01). (TEMPO/Novi Kartika)
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pencetlah deret angka yang tertera pada bilah angklung itu melalui telepon seluler. Begitu nada sambung terdengar, tak lama kemudian angklung itu berbunyi. Sangat riuh tetapi teratur.

Delapan unit instalasi angklung ini menjadi bagian dari pameran “Influx: Strategi Seni Multimedia di Indonesia” yang digelar di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, hingga 27 Januari mendatang. Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian acara ulang tahun Ruang Rupa ke-10.

Instalasi tersebut berjudul (Miss) Call me, Please (2010) karya Krisna Murti. Dilengkapi dengan telepon seluler, sensor, dan motor elektronik, memungkinkan siapa pun bisa terlibat dalam karya ini. Setiap missed call akan menimbulkan bunyi angklung yang berbeda-beda.

Sebanyak 15 seniman dari Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung ikut serta memamerkan beberapa karyanya dalam pameran ini. Mereka, dengan karya yang dipamerkan, seolah menunjukkan sejumlah pendirian yang berbeda perihal hubungan seni dan perkembangan multimedia sebagai mediumnya.

Seniman yang diundang tak lain datang dari berbagai latar belakang kemunculannya dalam medan seni rupa Tanah Air. Menurut kurator Hendro Wiyanto, pameran ini memperlihatkan semacam kondisi dalam arus perubahan terus-menerus (influx) yang terjadi, baik pada tataran medium maupun pesan dalam karya seni itu.

Ade Darmawan, dengan karyanya, Nona Hollis, misalnya. Ade menghadirkan karya seni rupa multimedianya yang pernah dibuat bersama kelompok Biosampler, Bandung, pada 2003. Berbagai ukuran speaker ditempatkan dalam ruang instalasi.

Dalam karya ini, kita akan mendengar rekaman suara-suara dari empat kaset yang dibuat oleh perusahaan multi-level marketing (MLM). Mereka sedang memberikan petunjuk kepada pendengar tentang kiat sukses menjalankan bisnis pemasaran produknya. Bisnis yang menjanjikan ini dihadirkan dalam karya dengan gelombang suara yang bertumpuk dan tak jarang gaduh.

Bagi Ade, kerja seni juga adalah kerja sains. Maka medium hanyalah pilihan. "Saya menerjemahkan perkembangan kultur media itu, dan apa yang ingin saya tawarkan adalah gagasan yang terus berhubungan dengan kultur media yang terjadi," ujarnya seperti ditulis dalam katalog pameran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lain halnya Duto Hartono, yang menganggap karya-karyanya dalam kaitannya dengan seni rupa media baru bukan sebagai karya media dengan kebaruan. Sebab, menurut dia, media yang digunakan kebanyakan sudah kedaluwarsa. "Percepatan kemajuan teknologi tidak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Jadi mana mungkin disebut baru," katanya dalam katalog.

Dalam pameran ini, Duto menampilkan karyanya berjudul How To Perform John Cage's 4'33" on a Loop Delay As Demonstrated by a Band of Cacti yang ia buat pada 2009. Duto menempatkan dua kaset recorder berjarak yang keduanya dihubungkan dengan pita kaset. Kedua kaset tersebut saling berhubungan. Tiap penonton bisa merekam suaranya di satu sisi recorder. Satu menit kemudian, suara tersebut akan terdengar di sisi recorder yang lain. Dalam karya instalasi ini, Duto memang memanfaatkan benda-benda lama.

Lihat juga karya Agus Suwage berjudul Do It Yourself. Gambar berderet yang disusun melalui karet roda. Jika tuas ditekan, roda tersebut akan berputar menggerakkan gambar-gambar itu. Mulanya foto mantan Presiden Amerika Serikat George Bush, kemudian berubah menjadi gorila.

Bagi Agus, pemanfaatan media baru lebih bergantung pada zaman dan kebutuhan seniman untuk menyampaikan gagasan artistiknya. Maka akan terlihat kebiasaan sang seniman dalam mendayagunakan berbagai media penunjang, sekaligus keahliannya di ranah itu.

Seniman lain yang terlibat misalnya A.G. Kus Widananto (Jompet), yang menampilkan instalasi video Third Realm. Ada juga Hardiman Radjab, Tintin Wulia, Prillia Tania, dan banyak lagi.

ISMI WAHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

26 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.