Film itu menelusuri perjuangan untuk keadilan bagi Jessica Lal, yang bekerja sebagai pramusaji di sebuah restoran New Delhi pada 1999 ketika dia ditembak mati karena menolak menyuguhkan minuman kepada seorang pelanggan.
Tersangka utamanya, Manu Sharma, adalah putra Venod, seorang mantan menteri. Sharma dinyatakan tak bersalah di pengadilan negeri tujuh tahun kemudian setelah beberapa saksi menarik kembali pernyataan awal mereka.
Keputusan itu memicu protes masyarakat dan kampanye media, yang berlanjut pada pengadilan banding dan Sharma dinyatakan bersalah dan divonis hukuman penjara seumur hidup karena pembunuhan. Kasus ini dipandang sebagai titik balik bagi peradilan di India, negeri tempat elite kaya dapat menentukan jalannya sendiri dengan sedikit ancaman kekerasan.
Film yang diluncurkan Jumat (7/1) lalu itu dibintang Rani Mukherjee sebagai jurnalis yang bergabung dengan saudara sang model, Sabrina (dimainkan Vidya Balan), membalik keputusan pengadilan negeri.
Sutradara Raj Kumar Gupta mengatakan, film ini sebagai pengingat bagaimana masyarakat India dapat menjadi sebuah kekuatan yang patut diperhitungkan ketika menghadapi praktik korupsi dan kepentingan orang kaya dan berkuasa.
"Kasta yang lebih tinggi di masyarakat India menyadari bahwa mereka kini tak dapat selamat setelah kasus Jessica ini," kata Gupta. "Mereka menyadari bahwa orang biasa punya suara dan suara itu akan didengar jika mereka bertindak tak adil kepada mereka."
April tahun lalu Mahkamah Agung India mengukuhkan vonis pengadilan banding terhadap Sharma dan dua kawannya, yang terbukti bersalah telah menghancurkan barang bukti dan membantunya kabur dari tempat kejadian.
Iwank | AFP