Bagi masyarakat awam, Candi Sukuh acap dianggap sebagai candi ‘porno’. Beberapa patung dan reliefnya memang mempertontonkan alat kelamin, baik pria maupun wanita, yang disebut lingga dan yoni. Bentuk yang lebih vulgar juga banyak ditemukan di Candi Cetho, tak jauh dari Candi Sukuh.
Menurut arkeolog dari Universitas Negeri Malang, Nur Cahyono, lingga dan yoni banyak dijumpai di sejumlah candi di daerah agraris. “Lingga dan yoni merupakan perlambang kesuburan,” katanya. Bentuk sejenis juga ditemukan di beberapa peninggalan sejarah di Jawa Timur, seperti Ngawi dan Tulungagung.
Pemimpin Padepokan Lemah Putih, Suprapto Suryodarmo, juga sepakat. Lingga-yoni merupakan perlambang kesuburan dan proses penciptaan. “Baik penciptaan manusia maupun karya seni,” ujar Suprapto.
Selain lingga-yoni, terdapat beberapa relief yang istimewa karena tak dijumpai di candi lain. Salah satunya relief yang menceritakan pembuatan benda pusaka dan tosan aji. Relief itu membuat Candi Sukuh sering dikunjungi oleh pemilik baselen alias pembuat keris.
AHMAD RAFIQ