Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Video Berbalas Gambar  

image-gnews
Dominos: Image Association Game. (commonroom.info)
Dominos: Image Association Game. (commonroom.info)
Iklan
TEMPO InteraktifBandung - Deretan buku di rak, tembok batu, tirai bambu, dan tempelan kertas berbagai ukuran di papan. Seluruh gambar hasil rekaman video yang masing-masing diambil dari satu sudut itu muncul satu per satu hingga memenuhi dan membagi layar menjadi empat bidang. Walau begitu, setiap gambar sesungguhnya saling berhubungan dan membangun asosiasi baru.

 

Bentuk garis vertikal susunan buku di rak, garis-garis kotak persegi panjang hasil penempelan batu buatan pada tembok, garis horisontal di selembar tirai, dan beragam ukuran kertas tempelan di papan. Semuanya bisa mengingatkan kita pada sebuah game yang cukup populer. Pembuatnya, Ranti Puji Agusti dan kawan-kawan, memberi judul Tetris untuk video art berdurasi sekitar 40 detik itu.

 

Selain Tetris, ada 6 karya video serupa hasil workshop pembuatan video eksperimental bersama Michiko Tsuda, seniman media digital asal Jepang pada 21-26 Desember lalu. Video art karya bersama Budi Dwi Rahmady, Jaisa Randy, Jumadi Yhoggy, Mohammad Rizki Ardiansyah, Naluri Bella Wati, Ranti Puji Agusti, dan Taufanny Nugraha itu sejak 31 Desember hingga 15 Januari mendatang tengah dipamerkan dengan tajuk Dominos: Image Association Game di Common Room, Bandung, Jawa Barat. "Ini seperti video berbalas pantun," kata Direktur Common Room Gustaf Hariman Iskandar.

 

Michiko, 30 tahun, menularkan pendekatan berbeda dalam proses pembuatan video art. Narasi film tidak dirancang dan disusun dari awal, melainkan di tengah jalan sambil memilah gambar dan proses editing. "Ambil gambar dulu, narasi menyusul belakangan," ujar Gustaf.

 

Awalnya, menurut salah satu pembuat video Ranti Puji Agusti, Michiko meminta setiap orang merekam gambar yang berkaitan dengan permainan masa kecil dan ruang privat. Alat perekam dibebaskan memakai apa saja, seperti handycam, kamera telepon seluler, atau video pada kamera saku. Setelah itu, setiap gambar dirangkai berbingkai asosiasi tertentu. Efeknya menjadi seperti permainan domino.

 

Pada video berjudul Garis Suara, misalnya, suara dan gambar orang bermain gitar yang direkam dari sudut atas sehingga badan gitar hanya terlihat seperti garis tebal, dipadukan dengan gambar kawat, serta garis rata pada grafik suara di layar komputer. Adapun Loop atau Ulangi, menampilkan rekaman robot-robotan yang berjalan hilir mudik, laju mainan mobil di atas rel yang tak putus, serta perahu mainan yang berputar-putar di dalam baskom berisi air. "Seru sih, karena ada beberapa footage teman yang mau diterusin pakai gambar apa," ujar Ranti, pembuat film untuk video jockey itu.

 

Untuk memudahkan penyuntingan, Michiko meminta setiap rekaman gambar diambil maksimal satu menit. Efisiensi itu juga untuk menghemat waktu dan memori data penyimpan. Walau seluruh gambar direkam dengan kamera diam dari satu sudut saja, namun durasi setiap karya yang diminta kurang dari satu menit itu membuat video jadi tak terlihat membosankan.

 

Menurut Gustaf, video art seperti itu telah dikembangkan Michiko bersama seniman video antar negara lewat jaringan Internet. Kolaborasinya dengan seniman Prancis menghasilkan Migratory Project. Salah satunya yang berjudul Reward, ikut dipamerkan di Bandung namun dalam bentuk fotografi dan album foto.

 

Empat foto yang dipajang di dinding dan puluhan lembar foto lainnya dalam album, merupakan hasil temuan kartu data di hutan Prancis. Jepretan foto yang menggambarkan suasana sebuah keluarga itu kemudian dicetak dan disandingkan dengan foto-foto lain di tempat terbuka. Seolah-olah suasana di ruang pribadi itu dekat atau berhubungan dengan ruang publik. Padahal terjadi sebaliknya.

 

 

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

5 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

11 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.