Menurut Staf Humas JAFF 2010 Gundhi Anindtya, Netpac Award diberukan kepada film yang mampu menjadi inspirasi gerakan baru bagi perfilman di Asia. Selanjutnya, Geber Awards merupakan penghargaan bagi film komunitas dan Kine klub se-Indonesia. Adapun Spesial Mention diberikan karena kemampuan memanfaatkan peralatan sederhana secara maksimal dalam film.
Tehran Without Permission bercerita tentang sisi lain kehidupan masyarakat di Iran. Dalam pembuatan filmnya, Sepideh Parsi hanya memanfaatkan kamera saku kecil untuk merekam gambar. “Adegannya kuat dan berkarakter secara mengesankan,” kata Gundhi.
Alasan keterbatasan perlengkapan itulah yang justru mengantarkan Tehran Without Permission mendominasi penghargaan dalam JAFF. Di saat para pembuat film repot dengang sumber dana besar, Parsi hadir menawarkan cara baru dalam membuat film. Murah dan tetap berkualitas.
Tiga film lain dalam festival juga berhasil menyabet penghargaan dalam JAFF. Program Asian feature memberikan penghargaan Golden Hanoman pada film berjudul Survival Song (Cina) dan Minggu Pagi di Victoria Park ( Indonesia). Adapun program Light of Asia memberikan Blencong Awards pada film berjudul Territorial Pissings.
Gundhi menyatakan, penjurian dilakukan oleh Seno Gumira Ajidarma, Ine Febriyanti, dan Landung Simaptupang untuk program Asian Feature. Adapun untuk program Light of Asia penjurian dilakukan Bayu Bergas, Ika Krismantari, dan Varadila.
Lalu, Gundhi menambahkan, untuk juri film komunitas adalah Andrian Jonathan P, Elora Rini Hapsari, dan Joko Narimo. Sedangkan untuk juri kategori Netpac adalah Brian Bennett, Ratna Sarumpaet, dan Tonny Trimarsanto.
Presiden JAFF Garin Nugroho menyampaikan apresiasi pada Tehran Without Permission. Ada banyak pelajaran dalam cara pembuatan film yang bisa didapat oleh insan perfilman, khususnya di Indonesia. “Ternyata hanya dengan kamera sederhana, film bagus bisa dihasilkan,” ujarnya.
Beberapa film yang diputar dalam JAFF memang belum banyak dikenal khalayak. Namun, tak berarti film yang ditampilkan tak berkualitas. Film-film tersebut hanya tidak mendapat kesempatan yang sama dalam industri. “JAFF hadir untuk memberikan ruang pemutaran bagi film itu,” kata Direktur JAFF Ajish Dibyo.
ANANG ZAKARIA