Acara penutupan ini dimeriahkan oleh komunitas Wayang Kampung Sebelah, yang menampilkan lakon "Yang atas Mengganas, yang Bawah Beringas". Merek menampilkan wayang dengan format masa kini, mulai dari kisah keseharian hingga bahasa tutur yang ringan, campur aduk antara bahasa Jawa dan Indonesia.
Pertunjukan wayang semacam ini terlihat lebih ringan. Tak heran jika kita menemukan tokoh masyarakat kampung hingga penyanyi dangdut, seperti Inul atau Roma Irama, di antara tokoh-tokoh wayang lain.
Pertunjukan yang dibawakan dalang Ki Jlitheng Suparman ini memberi suguhan wayang yang renyah. Berkali-kali gelak tawa penonton pecah saat melihat aksi wayang-wayang modern tersebut.
Festival Teater Jakarta tahun ini diikuti 16 grup dari lima wilayah Jakarta. Ajang kompetisi para teaterawan Jakarta ini terselenggara sejak 1973 dan menjadi salah satu festival tertua yang masih bertahan sampai hari ini dan telah melahirkan 23 kelompok teater senior.
Sebagai peristiwa budaya, Festival Teater Jakarta diharapkan mampu mengembalikan teater sebagai tontonan yang mencerdaskan masyarakat.
Ismi Wahid