Menurut ketua pelaksana Braga Festival Nurlela, pelarangan itu terkait dua alasan. Pertama, di Jalan Braga panjang kini sedang dibangun hotel baru. "Jalan tak bisa ditutup karena buat keluar masuk kendaraan (proyek)," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis siang tadi.
Alasan kedua, di tengah jalan Braga panjang ada bangunan tua yang dikhawatirkan runtuh. Namun siapa yang menyatakan hal itu, Nurlela enggan menjawab. "Kita utamakan saja keselamatan,” ujarnya.
Jalan legendaris di Kota Bandung itu terpotong menjadi dua oleh Jalan Naripan. Jalan Braga panjang di sisi barat dan Jalan Braga pendek di sebelah timur, selama beberapa tahun terakhir biasanya ditutup untuk festival menjelang akhir tahun. Tujuannya untuk menghidupkan kembali perekonomian Jalan Braga yang akhir-akhir ini hampir mati.
Sepanjang pelaksanaan Braga Festival, pengunjung dari Kota Bandung dan luar kota juga wisatawan asing biasanya membeludak dari pagi hingga malam. Di sepanjang ruas jalan sekitar 300-400 meter itu, pengunjung disajikan tontonan musik, karnaval, kuliner, juga fashion di puluhan stand.
Kini dengan arena yang lebih kecil, kata Nurlela, panitia hanya bisa menyediakan 25 stand. Di antaranya untuk kalangan perhotelan, kuliner, dan barang kerajinan. Adapun beberapa pentas musik hanya akan digelar di dalam Gedung Majestic.
ANWAR SISWADI