"Ini lagu yang diciptakan spontan persis tanggal 5 November lalu ketika erupsi Merapi sedang besar-besarnya. Saya merenung sebentar, coret-coret kertas jadilah lagunya," kata ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tersebut. Malam itu, Tito--demikian ia biasa disapa--mengenakan batik bermotif burung garuda warna biru dan celana panjang hitam. Di atas panggung, aksinya bermain flute mengalun syahdu penuh keharuan.
Peraih gelar master science dari University of Pennsylvania Philadelphia, Amerika Serikat, ini dengan mimik wajah prihatin menuturkan bahwa lagu tersebut berisi ajakan untuk bersikap tabah menerima ujian atau cobaan dari Tuhan. "Tapi, sisi baiknya, kita pun harus menganggap musibah ini sebagai anugerah Tuhan, yang berarti, Dia sayang kepada kita," ujarnya, sebelum berlalu.
HADRIANI P