Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situs Kerajaan Bojonegoro Mangkrak Tujuh Tahun  

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bojonegoro - Situs kerajaan pertama di Bojonegoro, yang ditemukan tim arkeolog Universitas Indonesia pada Ahad kemarin sempat mangkrak sekitar tujuh tahun. Sebelum tim turun, warga sekitar membiarkan benda bersejarah berupa tumpukan bata ukuran besar itu karena mereka takut kena tulah.


Yang pertamakali menemukan situs itu adalah Kamituwo Ikhsan (perangkat desa) di lokasi pariwisata Kayanan Api (api abadi) di Desa Sendanghadjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, pada 2003. Secara tak sengaja Ikhsan, yang memang bertanggungjawab menjaga lokasi, mencongkel-congkel tumpukan bata bercampur bambu. Begitu bata merah ukuran 30x20 sentimeter itu dicongkel agak dalam, ternyata jumlahnya juga banyak.


Namun, penggalian oleh Kamituwo Ikhsan, akhirnya dihentikan sementara. Alasannya, takut kena tulah balak oleh sesepuh di Kayangan Api. Apalagi, di lokasi tersebut juga terdapat petilasan (tempat tinggal) Empu Supo—seorang empu yang konon lari dari kerajaan Singosari.


Di tempat inilah Empu Supo kemudian berkarya membuat keris seharian penuh. Tapi, malamnya, ia tidak ditemukan di sekitar lokasi Kayangan Api. “Ya, warga tidak berani menggali ketika itu,” kata Cholil, warga Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, yang mengaku dekat dengan Kamituwo Ikhsan.


Lalu, tumpukan bata, yang terletak sekitar 20 meter di sebelah barat pusat titik api Kayangan Api, itu dibiarkan cukup lama, sekitar tujuh tahun. Tumpukan bata besar itu kemudian ditutup tanah dan bambu.


Waktu bergulir. Temuan tumpukan bata merah itu kemudian dilaporkan ke Kantor Desa Sendanghardjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro. Lalu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, melaporkan temuan itu ke Balai Pelestarian Peninggalan Budaya (B-P3) Triwulan Mojokerto, Jawa Timur.


Kepala Desa Sendanghardjo, Ngasem, Gunari mengatakan, pihaknya sudah menjaga tumpukan bata merah itu begitu ditemukan sekitar tujuh tahun lalu. Apalagi, benda itu sudah dilaporkan ke B-P3 Trowulan, Mojokerto.


Menurut Gunari, meski mengetahui ada tumpukan bata merah ukuran besar, masyarakat sekitar Sendanghardjo tidak tahu menahu. Akhirnya dibiarkan begitu saja meski sebagian ada yang mengeramatkannya. “Ya, sebagian tradisinya seperti itu,” ujarnya kepada Tempo Senin siang tadi.


Hingga kini tim arkeolog Universitas Indonesia, yang dipimpin Dr Ali Akbar dengan empat peneliti, masih melakukan penggalian. Tim penggalian mulai kerja pada Jumat lalu dan dijadwalkan akan berlangsung hingga Selasa besok. “Terus kita gali, untuk bahan penelitian,” kata Ali Akbar.


Seperti diketahui, Tim Arkeolog Universitas Indonesia tengah menggali tumpukan bata di kawasan pariwisata Kayangan Api (api abadi) di Desa Sendanghardjo. Diduga tumpukan bata dengan tebal 0,5 meter ini adalah kerajaan pertama yang ditemukan di kabupaten ini.


Areal situs ditemukan sekitar 20 meter dari pusat api abadi, tepatnya di sebelah baratnya. Ukuran tumpukan bata yang sudah digali panjang sekitar 10 meter dan jika digali terus menerus kemungkinan panjang sekitar 30 meter. Sedangkan ketebalan bangunan, yaitu 0,5 meter atau sama dengan bata ditumpuk lima. Dan ukuran ketebalan bata rata-rata 30x20 sentimeter. Ukuran bata merah tersebut, hampir ama dengan di Trowulan.


Menurut Ali Akbar, kemungkinan usia bangunan ini antara 1400 dan 1500 silam. Sedangkan kepastian bangunan ini kerajaan siapa, masih dalam proses penelian. “Terus kita teliti,” ujar dosen Arkeologi Universitas Indonesia ini.



SUJATMIKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?


4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.


Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Jonatan Christie menikah dengan Shania Junianatha, dalam pemberkatan pernikahan yang berlangsung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. (Instagram/@jonatanchristieofficial)
Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.


Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Toko Merah di yang terletak di tepi barat Kali Besar Barat, Jakarta in pernah menjadi sebuah toko milik warga Cina, Oey Liauw Kong sejak pertengahan abad ke-19. Nama tersebut juga didasarkan pada warna tembok depan bangunan yang bercat merah hati langsung pada permukaan batu bata yang tidak diplester. Tempo/Rully Kesuma
Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.


Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Suasana kawasan Suryakencana pada masa PPKM Darurat di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Juni 2021. Penutupan 10 ruas jalan di pusat Kota Bogor itu diberlakukan setiap hari mulai pukul 21.00 -24.00 WIB. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.


5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

6 November 2023

Jalur pendakian kuno berbentuk melingkar di atas Gunung Penanggungan, Jawa Timur yang ditemukan Tim Ekspedisi Ubaya, 4 November 2015. Foto: Dok Tim Ekspedisi Ubaya
5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10