TEMPO Interaktif, Inez Irawady, 18 tahun, tak pernah bermimpi akan menjadi ikon industri religi.
Pemberian gelar tersebut dilakukan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian pada Agustus lalu. "Aku hanya ingin bersemangat dengan religi agar kehidupanku lebih baik lagi," kata Inez saat ditemui pada acara seminar tentang industri religi Indonesia beberapa waktu lalu di Jakarta.
Tugas yang diemban mahasiswi Fashion Marketing di Raffles Design Institute yang bermukim di Singapura ini menumbuhkan inspirasi dan menggiatkan industri yang berkaitan dengan bidang religi.
Selain itu, Inez terlibat serta berperan aktif dalam Islamic Fashion Fair Indonesia (IFFI), sebuah forum resmi tahunan yang terdiri atas pelaku industri mode, seperti perancang, pebisnis, dan pendidik.
"Ini tugas yang asyik. Selagi muda tetap berkarya, terutama yang berkaitan dengan religi atau Islam. Ternyata Islam mengajarkan hal yang berkiprah pada kreativitas, inovasi, dan sesuatu yang modern," kata Inez, yang beberapa kali mendapat penghargaan wanita berbusana terbaik meski tampil dengan kerudung pada acara pesta gaya hidup di Singapura.
Meski berkerudung, dia mengaku masih suka mendatangi acara pesta atau hangout asalkan dengan tujuan positif. Ia juga sangat memperhatikan mode dan berusaha tampil semodis mungkin tapi tetap sopan.
Demi menjalankan tugas, kini gadis berparas manis itu sibuk wira-wiri Jakarta-Singapura untuk berperan aktif dalam forum IFFI dan Kementerian Koordinator Perekonomian. "Aku senang ikut diundang seminar, pameran, diskusi, dan bertemu dengan pelaku industri, terutama di bidang religi. Menambah ilmu dan meningkatkan semangat," ujarnya.
HADRIANI P