TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Komunitas Dokumenter kembali menggelar hajatan tahunan Festival Film Dokumenter (FFD) di Taman Budaya Yogyakarta, 7-11 Desember 2010. Pada penyelenggaraan ke-9 ini, 80 film dokumenter ikut berkompetisi, 16 film diantaranya dinyatakan menjadi finalis.
Acara pembukaan PADA Selasa (7/12) malam dimeriahkan dengan acara nonton bareng film dokumenter bertajuk “Penjara dan Surga” karya sineas Daniel Rudi asal Semarang, di gedung Socitet Taman Budaya Yogyakarta. “Film ini menjadi finalis kompetisi FFD tahun ini,” kata Franciscus Apriwan, Koordinator FFD 2010, kepada Tempo, Rabu (8/12).
Film dokumenter berdurasi 93 menit ini bercerita tentang ledakan bom Bali, 12 Oktober 2002. Daniel Rudi, sang sineas, fokus pada pesoalan pemulihan duka keluarga korban bom .
Tema FFD ke-9 2010 ini adalah Hypocracy. Penyelenggara festival ingin menangkap keresahan terhadap derasnya arus informasi yang mulai luput keberpihakannya. Tidak jarang ditemui media yang jelas-jelas membawa kepentingan politik si pemilik media.
Berbagai program digelar selama penyelenggaraan FFD ke-9 tahun 20010. Diantaranya adalah Perspektif, yakni memutar film dokumenter dari berbagai negara. Juga ada Spektrum yang berisi pemutaran film “Taqwacore” garapan Eye Steel. Film ini bercerita tentang kelompok music Punk Islam yang menggelar tur keliling di Amerika Serikat. Turut diputar film “My Asian Heart” karya Philip Blenkinsop, seorang jurnalis foto konflik asal Australia.
Heru CN