Namun, pesta ala kaum urban ini mulai digelar menjelang pukul 22.00 WIB. Sedangkan resepsi mulai digelar tepat pukul 19.00 WIB.
Sebelum pesta ini dimulai, nuansa Jawa tempo dulu terlihat begitu mendominasi. Dari awal, suara gending, gamelan, dan tembang-tembang Jawa sudah mengalun dari sebuah tenda putih super besar, tempat resepsi mereka. Semula, tempat ini adalah lapangan balap Go Kart.
Busana yang dikenakan kedua mempelai terlihat juga bernuansa Jawa. Marcella mengenakan kebaya putih, rambut disanggul dengan tusuk konde berhiaskan untaian bunga melati. Sedangkan Ananda Mikola mengenakan blangkon, dan sebilah keris yang diselempangkan di belakang pinggang.
Pihak keluarga kedua mempelai juga tapil dalam busana Jawa. Hanya saja, tampilan mereka terlihat lebih sederhana. Sekilas, mereka bak abdi dalem keraton yang menjamu tetamu undangan. "Konsepnya memang Jawa kolonial, tapi sedikit modern," tutur Ananda Mikola.
Pasangan yang menikah pada 27 November kemarin di Masjid At-Tin ini sengaja mengusung tradisi Jawa dalam menggelar resepsi mereka. Alasan mereka tradisi keluarga. "Saya dan Ananda memang punya darah Jawa. Kita berdua tidak akan meninggalkan yang tradisional," tambah Marcella.
Resepsi pernikahan Marcella dan Ananda dihadiri lebih dari 1.300 tamu undangan. Sejumlah petinggi dan politisi seperti menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Ketua Partai Golkar Abu Rizal Bakrie, mantan gubernur Jakarta, Sutiyoso, turut hadir di acara tersebut.
Namun, hingga akhir resepsi, Tommy Soeharto belum juga terlihat hadir. Padahal, cucu mantan presiden RI kedua ini sempat menjadi saksi dipernikahan Marcella dan Ananda.
MUSTHOLIH