TEMPO Interaktif, Jakarta -!-- @page { size: 8.27in 11.69in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } -->Apa arti harmonisasi menurut perancang senior Poppy Dharsono? “Harmoni adalah sebuah keselarasan. Dalam rancangan aku memaknai more detail dan kedalaman. Harmoni merupakan sebuah proses yang berkesinambungan dan penyesuaian untuk mencapai keseimbangan. Jumlah tersebut menghasilkan irama dinamis dari kehidupan positif. Harmoni memberikan perasaan ceria, percaya diri dan optimis dalam menjalani hari demi hari,” ungkap perancang berkaca mata ini panjang lebar ditemui di sebuah acara beberapa waktu lalu.
Dalam setiap desain, rancangan dan karya, Poppy mememakai asas harmoni sebagai sebuah keharusan dalam memberikan nilai mengacu pada keanggunan moderen, klasik, elegan, dinamis yang menyajikan sesuatu terlihat menakjubkan, eksklusif serta percaya diri.
Perancang yang selalu mencintai potensi keindahan Indonesia itu mengangkat tren karyanya melalui etnis warisan budaya Jawa Tengah seperti batik dan lurik. Poppy menilai batik sebagai kerajinan mewarnai kain dengan motif tertentu yang memiliki nilai seni tinggi yang telah menjadi bagian dari budaya Jawa untuk waktu lama, termasuk kebudayaan nasional Indonesia. Sementara Lurik (lurik) seperti yang tahu banyak orang adalah pola kain dalam bentuk garis-garis lajur.
Sekali lagi Poppy mengatakan selalua berempati pada perempuan maka tak heran beberapa karyanya selalu indentik dengan sisi maskulinitas dan feminitas perempuan Indonesia. “Saya percaya seperti halnya sebuah harmonisasi perempuan Indonesia is the best. Dia menjalani banyak fungsi, penuh warna dan dinamika, selalu indah namun cerdas bermatabat. Dalam sisi manapun perempuan selalu menjadi pusat perhatian,” ujarnya. HADRIANI P