Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pameran Tunggal Seni Rupa Tradisional Bali

image-gnews
Karya seniman Wayan Naya bertajuk Sukma Rupa di Ubud, Bali. Foto:TEMPO/Rofiqi Hasan
Karya seniman Wayan Naya bertajuk Sukma Rupa di Ubud, Bali. Foto:TEMPO/Rofiqi Hasan
Iklan
TEMPO Interaktif, Ubud - Di tengah sepinya pameran tunggal seni rupa tradisional Bali, Damping Gallery, Banjar Kutuh Kaja, Ubud, Gianyar, menggelar karya seniman Wayan Naya bertajuk “Sukma Rupa”, yang berlangsung hingga 5 Desember mendatang.


Wayan Naya lahir di Banjar Kutuh, Petulu, Bali, 18 Mei 1972. Ia mulai belajar melukis sejak kelas 3 sekolah dasar di bawah asuhan seniman Mangku Made Bartha. Selain itu, ia juga belajar dari lingkungan seniman di Banjar Kutuh Kaja. Keahlian lain Naya adalah melukis desain kimono, kaos, dan perlengkapan pakaian Bali.


Naya juga banyak belajar dari karya-karya seniman besar, seperti I Gusti Nyoman Lempad dan Ida Bagus Made Poleng. Seperti warga Bali umumnya, keterlibatan Nayan dalam berbagai kegiatan adat juga menambah khazanah imajinasi dalam karyanya. Ia terbiasa ngayah di banjar, membuat wadah (perlengkapan ngaben) maupun terlibat pembuatan ornamen di pura.


Tak heran jika karya Naya banyak menampilkan obyek kehidupan sehari-hari orang Bali yang kental dengan ritual agama, mitologi, seni pertunjukan, serta aneka kegiatan lainnya. ”Saya sangat senang mengamati aktivitas warga di lingkungan desa dan tergerak untuk melukisnya di atas kanvas,” kata Naya.


Pemilik Damping Gallery, Wayan Sutarma, mengatakan Naya sangat beruntung mendapatkan talenta yang menonjol dan membuatnya tidak ragu untuk menampilkan dalam sebuah pameran tunggal. ”Kami memilih 31 karya dari rentang waktu 10 tahun belakangan ini,” ujar Sutarma. “Semoga pameran ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi seniman tradisi lainnya untuk menggelar pameran tunggal serupa yang selama ini jarang dilakukan.”


Kurator Agus Dermawan T mengatakan, Naya termasuk salah satu eksponen pelukis tradisional Bali yang tampil pada era 1980-an. Angkatan ini boleh disebut sebagai generasi Pita Prada (Kreativitas Emas). Sebagai pelukis tradisional yang hidup di era modern, Naya memiliki banyak tangan yang mampu dan mau mengerjakan banyak hal dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.


Agus menilai Naya memiliki kekuatan sungging yang rinci dan apik. Selain itu, sensibilitasnya dalam menyusun komposisi, kesadaran atas ruang dan jarak, serta kemampuannya menggarap setiap obyek begitu tekun dan teliti. “Jadilah karya lukisan Naya memiliki kekuatan pribadi,” kata Agus.


Naya hidup di tengah evolusi seni lukis Ubud yang kaya aliran dan gaya. Sebagai pelukis, Naya tentu mengamati pergulatan seni yang terjadi di lingkungannya yang memberikan stimulasi, komparasi, dan tantangan. Menurut Agus di tengah hutan belantara seni lukis Ubud, lukisan-lukisan Wayan Naya ibarat pohon besar yang batang, cabang, ranting dan daun-daunnya memancarkan sinar terang. “Dan, akar-akarnya menjanjikan pertumbuhan,” Agus menjelaskan.



ROFIQI HASAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

32 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

39 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.