Ian Khama, 57 tahun, masih bujangan. Hal itu menjadi sebuah masalah keprihatinan di Botswana, sebuah negara yang memandang pemimpinnya sebagai kepala suku.
Presiden Khama menjelaskan, dia terlalu sibuk dengan urusan negara sehingga belum mencari pasangan. "Untuk informasi anda, saya ingin wanita yang tinggi, langsing dan menarik," katanya menanggapi persoalan itu dalam sebuah pertemuan partai, seperti dilansir The Telegraph, Sabtu (20/11).
Dia kemudian beralih ke seorang menteri wanita, Tshireletso Botlhogile yang gemuk, dan berkata: "Aku tidak mau yang seperti ini. Dia mungkin tidak bisa melewati pintu, memecahkan perabot dengan berat badannya dan bahkan mematahkan peredam kejut kendaraan”.
Cemoohan itu ditanggapi dengan kekhawatiran dari pahlawan wanita McCall Smith, Mma Ramotswe. Dia menjelaskan bahwa ukuran tubuhnya turun karena mematuhi nilai-nilai tradisional di Afrika – di mana kegemukan dipandang sebagai tanda kekayaan dan kebahagiaan.
"Anda bersalah mengejek Presiden," ujar Khama. "Yang terbaik yang harus Anda lakukan adalah pergi keluar dan mencari wanita yang Anda inginkan untuk saya karena saya tidak punya waktu untuk mencari seorang wanita yang akan menjadi istri saya”.
Tantangan itu diambil sayap perempuan yang berkuasa dari Partai Demokrat Botswana.
Angelinah Sengalo, ketuanya, mengusulkan ratu kecantikan Emma Wareus, yang baru-baru ini dianugerahi mahkota "Putri Pertama", sebagai runner up kontes Miss World tahun ini. "Sebagai sayap perempuan partai, kita harus segera memainkan peran utama dalam mengambil Emma Wareus sebagai pilihan kami untuk First Lady," katanya.
Pernikahan selalu menjadi masalah dalam keluarga Khama. Ayah presiden, Sir Seretse adalah pahlawan kemerdekaan terkemuka di negara itu. Namun, Seretse dipaksa ke pengasingan karena pemerintahan kolonial tunduk pada tekanan dari tetangga penguasa apartheid di Afrika Selatan, agar memindahkan seorang pria yang telah menikah dengan seorang wanita kulit putih.
Lady Ruth Khama adalah seorang pegawai bank Lloyds of London. Anaknya hanya pemimpin ras campuran Afrika Selatan.
Khama, yang terlahir di Surrey dan dilatih di Sandhurst, sebelumnya bertunangan dengan seorang dokter gigi dari ibukota negara Afrika Selatan, Gaborone, Dr Nomsa Mbere. Namun, rencana pernikahan mereka berakhir tiba-tiba ketika ibu presiden meninggal. Dia baru-baru ini telah menegaskan bahwa pertunangan itu sudah berakhir.
Dalam kancah internasional, Khama terkenal karena berbicara menentang Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe.
The Telegraph| Maria Christine Sadipun