Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agenda Seni Hari Ini  

image-gnews
Pameran Bersama SILENT VICTIM
Pameran Bersama SILENT VICTIM
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -

Pameran Bersama "Silent Victim"

 

Waktu: 05-28 November 2010

Tempat: Bale Tonggoh, Selasar Sunaryo Art Space, Bukit Pakar Timur No.100, Bandung, Jawa Barat

Kurator: Syarifuddin

 

Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space menghadirkan lima orang perupa yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Mereka adalah Bambang B.P., Dhudung, Isa Ansory, Jonny Ramlan dan Keo Budi Harijanto. Tema Silent Victim pada pameran ini membingkai persoalan korban yang terbisukan. Tema ini sengaja tidak dibingkai secara spesifik atau ketat pada satu korban di wilayah tertentu, semisal wilayah politik. Sehingga diperoleh perspektif yang beragam mulai dari soal sejarah, rumah tangga, pembunuhan yang seperti rutin membayang di pelbagai media serta tekanan struktur sosial yang menggapai ruang psikologis.

 

Pentas Drama Musikal “Onrop!” Karya Joko Anwar

 

Waktu: 13 – 21 November 2010

Tempat: Teater Besar, Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Jakarta

 

Drama musikal Onrop! karya Joko Anwar ini merupakan komedi satir bagi yang masih percaya akan kekuatan cinta. Selama ini Joko Anwar dikenal lewat karya film-film layar lebar yang cukup menarik, seperti Janji Joni, Kala, dan Pintu Terlarang.

 

Untuk informasi dan pemesanan tiket bisa menghubungi: 021-98336338

 Bulan Film Dokumenter (Le mois du film documentaire) 2010 Pusat Kebudayaan Prancis Jakarta

 

Waktu: 13 November 2010, Pukul 15.00 WIB

Tempat: Pusat Kebudayaan Prancis, Jalan Salemba Raya No. 25, Jakarta

 

Le mois du film documentaire 2010 atau Bulan Film Dokumenter 2010 yang diadakan Pusat Kebudayaan Prancis di Jakarta akan memutar film pendek. Karya-karya yang terlihat “in-between” dimana karya dokumenter ini mengikuti pola fiksi, berpadu dengan animasi, musikal, bahkan performance art. Kelima film ini berupaya mengenalkan dunia dengan cakrawala baru dalam film dokumenter.

 

Program disusun untuk Le Mois du Film Documentaire oleh L’Agence du court métrage dalam kemitraan dengan Culturesfrance

 

www.moisdudoc.com

 

Le Dernier Voyage de Maryse Lucas

David Ledoux, Artus De Lavilléon|Prancis

Dokumenter-Fiksi|25’00”|2009

 

Arthur dan David bersepeda di jalan-jalan Perancis untuk menyebarkan abu Mary Lucas di kota kelahirannya

 

Peau Neuve

Clara Elalouf|Prancis

Dokumenter|13’00”|2009

 

Saat ini banyak pria dan wanita pergi ke pemandian kota. Beberapa karena mereka tidak punya kamar, dan yang lain lebih memilih untuk mandi dan mencuci di pemandian umum.

 

 

Paul

Cécile Rousset|Prancis

Animasi|07’00”|2009

 

Paul adalah tetangga saya selama 15 tahun. Dia adalah seorang aktor dan umurnya 83 tahun. Aku mewawancaranya dan membuat slide yang aku rasa paling dekat menggambarkan tentang dirinya.

 

 

Plastic and Glass

Tessa Joosse|Prancis

Dokumenter|09’00”|2009

 

Dalam sebuah pabrik daur ulang di utara Prancis, para pekerja berkumpul untuk bernyanyi dalam paduan suara, dan bahkan truk bergabung dengan mereka dan membentuk nyaris seperti tarian balet.

 

 

Du Soleil En Hiver

Samuel Collardey|Prancis

Dokumenter-Fiksi|17’00”|2005

 

Michel, peternak di Franche Comte, menikmati musim dingin yang tenang untuk menghabiskan waktu dengan Francis, seorang magang. Sebuah persahabatan yang kuat akan mengikat mereka.

 

 

http://acourtsdecran.wordpress.com/

 

 

 

Pameran Nyoman Sujana dan Soegiono "Mind Scape"

 

Waktu: 11 – 18 November 2010

Tempat: Gedung B, Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur 14, Jakarta

 

Kurator : Eddy Soetriyono

 

 

Pameran Sketsa “Soerabaia 1945: Exhibition of Sketches and Caricatures by Australian Artist Tony Rafty”

 

Waktu: 10 – 20 November 2010

Tempat: Galeri AJBS, Jalan Taman Ratna 14, Surabaya, Jawa Timur

 

Kedutaan Besar Australia turut merayakan Hari Pahlawan dengan mempersembahkan pameran sketsa, surat dan karikatur penting berjudul “Soerabaia 1945: Exhibition of Sketches and Caricatures by Australian Artist Tony Rafty”. Pameran itu dibuka oleh Rafty sendiri pada Rabu (10/11) di Galeri ABJS, Surabaya, Jawa Timur, dan berlangsung hingga 20 November mendatang.

 

Koleksi Rafty itu mengungkap pengamatannya tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan peran pendukung yang dimainkan oleh Australia dalam membantu perjuangan tersebut. Kebanyakan sketsanya dibuat selama ia tinggal di Indonesia pada 1945, ketika bekerja untuk harian The Sun, Sydney. Ia menjadi saksi mata sejumlah peristiwa bersejarah, termasuk Pertempuran Surabaya-- pertempuran yang membantu memobilisasi dukungan Indonesia dan internasional untuk kemerdekaan Indonesia--yang sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan.

 

Surat-surat Rafty, yang ditulis pada waktu itu, mengungkapkan simpatinya terhadap perjuangan Indonesia dan rasa hormatnya kepada sahabat dan pemimpin yang sedang muncul pada waktu itu: Presiden Soekarno. Ia juga berteman dengan sejumlah tokoh penting Indonesia, termasuk sesama seniman, seperti Basuki Abdullah dan Affandi, yang banyak di antara mereka tercermin dalam koleksi ini. Selama Perang Dunia Kedua, Rafty menjadi seniman perang resmi untuk Angkatan Bersenjata Kekaisaran Australia di Papua Nugini, Kalimantan, dan Singapura.

 

Selama perjalanan karir Rafty, karyanya itu telah dipamerkan di seluruh dunia dan lebih dari 15 ribu karikatur telah diterbitkan di surat kabar dan majalah besar. Pada 1990 Rafty menerima penghargaan Order of Australia Medal atas jasa-jasanya kepada media.

 

"Saya gembira menyambut kembali kedatangan salah satu kartunis dan karikaturis ternama Australia ke Indonesia, negara yang sangat ia sayangi. Melalui karyanya, warga Indonesia dan Australia bisa belajar tentang hubungan antarwarga yang kukuh antara kedua negara kita dan bagaimana hal ini memainkan peran yang signifikan selama perang kemerdekaan Indonesia," ujar Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia, Paul Robilliard, dalam pernyataan persnya.

 

Sebagai bagian dari pameran ini, Kedutaan Besar Australia juga akan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lain di Jakarta dan Surabaya dengan para seniman Indonesia, mahasiswa, pelajar sekolah kembar BRIDGE dan alumni Australia.

 

Pameran dan kunjungan Rafty ke Indonesia disponsori oleh Kedutaan Besar Australia dalam kolaborasi dengan harian Jawa Pos dan Garuda Indonesia. Banyak koleksi Indonesia dari masa 1945 karya Rafty yang masih tersimpan di Perpustakaan Nasional Australia di Canberra.

 

 

Pameran Tunggal Teguh Ostenrik "Sarong, Identity?"

 

Waktu: 6-20 November 2010 Pukul 10.00-22.00 WIB

Tempat: Exhibition Hall Jakarta Art District, Lower Ground East Mall, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta

 

Kurator: Jean Couteau

 

Pameran ini menyajikan karya dua dan tiga dimensi, yaitu sembilan lukisan dan dua belas patung life size yang masing-masing bertautan secara keseluruhan merujuk pada tema utama yang mencoba mengkritik kehidupan sosial dan pola beragama di Indonesia.

 

 

 

Pameran Seni Visual "Novemberan" DKV UK PETRA

 

Waktu: 4-28 November 2010

Tempat: Galeri Seni House of Sampoerna, Surabaya, Jawa Timur

Kurator: Agus Koecink

Produser: Obed Bima Wicandra & Anang Tri Wahyudi

 

Peristiwa yang sangat heroik pada 10 Nopember 1945 di Surabaya, telah tercatat dalam sejarah bangsa ini sedemikian melekatnya sehingga menjadi tidak wajar ketika Indonesia, apalagi masyarakat Surabaya lupa bahwa sejengkal tanah yang dipijak adalah tanah bersejarah yang berdarah-darah. Setelah sekian lamanya peristiwa itu tercatat dalam literatur yang menjadi tugas dari penghuni Surabaya adalah bagaimana mereka mengingatnya dan menjadi refleksi dalam kehidupan kota.

 

Para seniman: Anang Tri Wahyudi, Aristarchus Pranayama, Anvin Kurniawan, Arghubi Rachmadia, Asthararianty, Benny Wicaksono, Bertono Adi, Bing Bedjo Tanudjaja, Budi Prasetyadi, Celcea Tiffany, Nani Designani, Dhany Wijaya, Emka Satya Poetra, Erandaru, Ivan "Skinhead", Komunitas Tiada Ruang, Luri Renaningtyas, Maria Nala Damayanti, Martien Ardiyanto, Miki Rasta, Novi Irawan, Ang Siau Fang & Merry Sylvia, Obed Bima Wicandra, Victor

 

 

Pameran Seni Rupa "Passage to the Future: Art From New Generation in Japan"

 

Waktu : 28 Oktober - 16 November 2010, Senin-Sabtu pukul 11:00-20:00 WIB, Minggu pukul 11.00-18.00 WIB (Hari libur nasional tutup).

Tempat: Galeri Salihara, Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

 

Pameran ini berfokus pada karya seni yang muncul di Jepang pada awal abad ke-21. Pada tahun 1990-an terlihat perubahan besar dalam tatanan ekonomi dan politik dunia, dan banyak orang meresponnya dengan berpaling dari isu-isu besar dan berkonsentrasi pada bagian hidup yang lebih kecil dan lebih intim. Dalam seni kontemporer di seluruh dunia pun tampak kecenderungan para seniman untuk menaruh perhatian pada kehidupan sehari-hari dan berfokus pada ekspresi perasaan dan persepsi personal.

 

Pameran ini menampilkan lukisan, patung, instalasi, foto, dan video karya sebelas seniman Jepang yang merupakan tanggapan serupa terhadap kondisi dunia saat ini. Soal-soal yang mereka angkat berasal dari lingkungan sekitar dan karya yang mereka hasilkan sangat mencerminkan realitas pribadi seniman. Karya mereka memiliki efek visual yang kaya dan menunjukkan ketertarikan yang kuat pada proses pembuatan artefak.

 

 

Pameran Matahati Jogja oleh Kelompok Matahati

 

Waktu: 1 - 20 November 2010

Tempat: Sangkring Art Space, Nitiprayan, Rt 1/20 No. 88 Ngestiharjo Kasihan, Bantul, Yogyakarta

 

 

Mois de la Photo 2010: "Elements" Exhibitions

 

Waktu: 2 - 19 November 2010

Tempat: LIP/CCF Yogyakarta, Jalan Sagan No. 3, Yogyakarta

 

 

Akademi Samali Versus Fight for Rice

 

Waktu: 26 Oktober-26 November 2010

Tempat: Fight For Rice Store, Jalan Parangtritis No. 26, Yogyakarta

 

Akademi Samali bekerja sama dengan FFR (Fight For Rice) & Lanting studio, Penerbit Cendana Art Media, Indinesian Art Archive serta Penerbit Gajah Jambon, mengadakan acara di Yogyakarta:

 

Workshop Komik Bersama Akademi Samali (untuk pelajar)

 

Pameran Komik Normal (Akademi Samali) | 26 Oktober-26 November 2010 | 10.00-21.00 wib | FFR Store | Jl. Parangtritis no. 26 Yogyakarta | Buka Selasa-Minggu. Hari Senin Tutup.

 

Informasi Errie: 0816 18 31 384 Ratna: 0817 277 7679 E: daging.tumbuh@gmail.com | http://dgtmb.blogspot.com/

 

 


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

26 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.