TEMPO Interaktif, Jakarta -
Judul : In The Name of GodGenre : Drama Religi
Produksi : Shoman Production
Sutradara : Shoaib Mansoor
Pemain : Shaan, Fawad Khan, Iman Ali, Alex Edwards, Rasheed Naz
Kisah pilu mengharu-biru Mary, Sarmad, dan Mansoor, mengantarkan penonton pada sebuah pemahaman Islam dan norma-norma yang dianut negara Pakistan. Dalam film bertajuk In The Name of God, sang sutradara Shoaib Mansoor mencoba menuturkan sebuah pemahaman Islam moderen yang tumbuh di sela-sela himpitan budaya yang ketat di Pakistan. Film yang pernah di putar di Jakarta International Film festival (Jiffest) 2008 ini telah tayang di bioskop-bioskop Tanah Air sejak 4 November 2010.
Film ini menarik tiga benang merah di antara tiga tokoh, yang semuanya terkait sebagai saudara sepupu. Mary, gadis Pakistan yang lahir dan menetap di Inggris ingin menikah dengan pacar bulenya. Namun sang ayah sudah keburu malu karena banyak hujatan yang dilayangkan padanya. “Lebih baik kamu pindah agama saja, jika masih membiarkan keturunanmu menjadi non muslim,” hardik seorang Pakistan pada ayah Mary.
Sebuah rencana pun digalang sang ayah secara diam-diam. Dengan kedok bersilaturahmi ke Pakistan, ia memperkenalkan Mary dengan dua sepupunya itu. Kebetulan yang pas, Sarmad yang mulai menjadi pengikut Islam radikal pimpinan Kiyai Murshad bersedia “menyelamatkan” Mary dari kekafiran. Bersama sang ayah, Sarmad membawa Mary ke perbatasan Afganistan untuk dinikahi paksa. Di sana pula, Sarmad berlatih perang sebagai seorang mujahidin.
Sekilas, film produksi 2007 ini bertema berat dengan dialog yang kaku. Namun sang sineas berhasil menjadikan sebuah kesimpulan akhir yang justru jauh lebih ringan dan renyah daripada persoalan yang disuguhkannya di mukadimah. Banyak hikmat tercurah di sini, adegan di pengadilan contohnya, bisa menjadi pencerahan penonton untuk memahami Islam secara luas dan mudah. “Ini merupakan debut saya yang sederhana. Tema teroris yang menjadi momok bagi muslimin seharusnya mampu disikapi secara adil oleh masyarakat global, dan inilah yang akan saya terangkan,” ujar Shoaib Mansooor.
Aguslia Hidayah