Saat itu, kampus UIN mengundang grup musik Gigi di malam puncak peresmian mahasiswa baru. Ketika konser berlangsung, tiba-tiba kanopi gedung student center yang berjarak tak jauh dari panggung, ambruk menimpa puluhan penonton. Akibatnya, empat korban meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Sejak itu, pihak rektorat mengeluarkan larangan kampus menggelar konser musik berskala besar. Perlahan-lahan, UIN mulai sepi dari hingar-bingar gelaran musik.
Namun, kemarin kampus itu kembali menggelar konser demi hajatan ulang tahun ke-11 grup musik Wali. Wali adalah grup musik asal kampus ini yang berhasil masuk ke industri rekaman.
Konser di mulai ketika menjelang siang. Puluhan grup musik ikut memeriahkan acara itu. Mereka, kecuali grup The Red Molotov, rata-rata mengusung musik pop. Adapun Wali baru tampil mulai pukul 16.30 WIB. "Mudah-mudahan, di masa yang akan datang, akan ada lagi band-band dari kampus UIN berskala nasional lainnya," kata Rektor UIN Syarief Hidayatullah Komaruddin Hidayat di atas panggung Ahad (14/11).
Sejak berhasil menembus industri musik nasional pada tiga tahun lalu, Wali belum pernah sekalipun tampil di kampus mereka sendiri. Menurut Faang, vokalis Wali, keinginan dari pihak Wali manggung di UIN, sudah ada sejak berhasil merilis album perdana. "Cuma baru bisa terlaksana sekarang," kata Faang.
Faang merasa bersyukur mimpi tersebut, meski molor beberapa hari setelah hari jadi Wali, akhirnya terwujud. Hari lahir Wali jatuh pada 31 Oktober lalu. "Ini kayak reunian aja. Kami nggak mau kayak kacang yang lupa kulit," tutur Faang.
Di atas panggung, grup musik yang dimotori Apoy (gitar), Tomi (drumer), Faang (vokalis), dan Ovie (keyboardist) langsung menggoyang penonton yang rata-rata mahasiswa UIN itu dengan lagu-lagu yang mendayu-dayu. Sejumlah lagu seperti Gadis Berkerudung Merah, Tomat, Dik, Cari Jodoh terus mengalun tanpa henti.
MUSTHOLIH