“Berdasar pertimbangan moral dan kemanusiaan, kami memutuskan untuk menunda Ngayogjazz 2010, sampai kondisi memungkinkan,” kata Djaduk Ferianto, penanggungajawab Ngayogjazz 2010, kepada Tempo, Minggu (14/11).
Menurut Djaduk, kondisi masyarakat Yogya yang masih disibukkan dengan pengungsian akibat bencana Merapi, menjadi pertimbangan utama untuk menunda Ngayogjazz 2010.
Ia juga mempertimbangkan faktor psikologi pengisi acara jika tetap memaksakan menggelar Ngayogjazz 2010. “Bagi pengisi acara sendiri tentu emosinya juga nggak enak dalam situasi seperti ini,” katanya.
Rencananya, Ngayogjazz 2010 dengan tag-line “Mangan Ora Mangan Asal Ngejazz” ini bakal digelar di kompleks kediaman perupa Djoko Pekik di Desa Sembungan, Kecamatan Kasihan, Bantul, Sabtu (20/11) sore hingga malam.
Ngayogjazz 2010 ini bakal menghadirkan musisi jazz terkenal tanah air. Di antaranya adalah Shaharani, Iga Mawarni, Glenn Fredly, Tohpati serta sejumlah kelompok musik jazz dari Yogya, Surabaya dan Bandung. Bahkan, kelompok musik Chaseiro pimpinan Chandra Darusman yang sudah lama bubar, sudah menyatakan kesediaannya untuk tampil dalam formasi lengkap hanya untuk Ngayogjazz 2010.
“Seluruh pengisi acara sangat memahami alasan penundaan Ngayogjazz 2010 ini. Yang lebih menggembirakan, mereka masih tetap komit untuk tetap tampil nanti. Rencananya, Ngayogjazz 2010 akan digelar pada awal tahun 2011,” jelas Djaduk.
Panitia Ngayogjazz 2010 berserta komunitas jazz di Yogyakarta saat ini tengah berkonsentrasi membantu para pengungsi bencana Merapi. Mereka mendirikan dapur umum dan membuat nasi bungkus untuk didistribusikan ke sejumlah pengungsian.
Ngayogjazz adalah perhelatan musik jazz tahunan di Yogyakarta. Tahun 2010 ini adalah pelaksanaan yang ke empat kalinya. Ngayogjazz pertama digelar di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Berikutnya digelar di kampus wisata Tembi dan kemudian di Taman Gabusan. Semuanya di wilayah Kabupaten Bantul.
HERU CN