Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terorisme, Jihad, dan Musik  

image-gnews
In the name of God. Shaman Pictures
In the name of God. Shaman Pictures
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta

--------

 

Judul: In The Name of God

Genre: Drama

Produksi: Shoman Production

Sutradara: Shoaib Mansoor

Pemain: Shan, Fawad Khan, Iman Ali, Alex Edwards, Rasheed Naz

 

---------

 

Mary (Iman Ali) tak bisa menggapai impiannya untuk menikahi Dave, pria bule nonmuslim yang dipacarinya. Sepupu Mary, Sarmad (Fawad Khan), berubah menjadi mujahidin setelah menanggalkan identitasnya sebagai pemusik. Dan Mansoor (Shaan) tiba-tiba menjadi tertuduh tindakan teroris 11 September 2001.

 

Kisah pilu ketiganya mengantarkan penonton pada sebuah pemahaman Islam dan norma-norma yang dianut negara Pakistan. Dalam film bertajuk In The Name of God, sang sutradara Shoaib Mansoor mencoba menuturkan sebuah pemahaman Islam moderen yang tumbuh di sela-sela himpitan budaya yang ketat di Pakistan. Film yang pernah di putar di Jakarta International Film festival (Jiffest) 2008 ini tengah ditayangkan di bioskop-bioskop Tanah Air sejak 4 November 2010.

 

Film ini menarik tiga benang merah di antara tiga tokoh, yang semuanya terkait sebagai saudara sepupu. Mary, gadis Pakistan yang lahir dan menetap di Inggris ingin menikah dengan pacar bulenya. Namun sang ayah sudah keburu malu karena banyak hujatan yang dilayangkan padanya. “Lebih baik kamu pindah agama saja, jika masih membiarkan keturunanmu menjadi nonmuslim,” hardik seorang Pakistan pada ayah Mary.

 

Sebuah rencana pun digalang sang ayah secara diam-diam. Dengan kedok bersilaturahmi ke Pakistan, ia memperkenalkan Mary dengan dua sepupunya itu. Kebetulan yang pas, Sarmad yang mulai menjadi pengikut Islam radikal pimpinan Kiyai Murshad bersedia “menyelamatkan” Mary dari kekafiran. Bersama sang ayah, Sarmad membawa Mary ke perbatasan Afganistan untuk dinikahi paksa. Di sana pula, Sarmad berlatih perang sebagai seorang mujahidin.

 

Berbeda dengan kakak Sarmad, Mansoor, memilih jalan lebih bebas. Ia terbang ke Amerika untuk mendalami musik dan menikahi seorang wanita bule yang mulai mengikuti ajarannya. Saat Mansoor mulai mencinta Amerika dengan sepenuh hatinya, sebuah tragedi 11 September 2001 terjadi. Ia pun digiring oleh polisi setempat karena laporan tetangga apartemennya yang menuduh Mansoor terlibat dalam aksi itu. Ia dianggap mencurigakan karena nama belakangnya bernama Khan dan gemar dengan aeromodeling. Bagian ini menyegarkan ingatan tentang film My Name Is Khan.

 

Nasib Sarmad tak kalah ironis. Mary yang berhasil dibebaskan oleh pemerintahan Inggris -karena ia berkewarganegaraan Inggris- menggiring kasus tersebut ke meja hijau di Pakistan. Ia menghadirkan sumber kunci, Moulana Tahiri (Rasheed Naz), yang mampu memecahkan urusan agama-budaya yang menjadi perdebatan di negara itu, yakni pernikahan Mary yang dilakukan sang ayah, penempatan musik Sarmed dalam Islam, dan dan busana moderen bagi kaum muslim.

 

Seperti diketahui, budaya ketat Pakistan tak jarang mengantarkan pemudanya pada pemahaman Islam yang mengerikan. Lahirlah sebuah pemahaman bahwa seorang ayah berhak menentukan jodoh anak gadisnya, musik menjadi haram bagi muslimin, dan berbusana kebarat-baratan dianggap sebagai penyimpangan agama.

 

Banyak hikmah yang bisa dipetik dalam film ini. Adegan di pengadilan, misalnya, bisa menjadi pencerahan penonton untuk memahami Islam secara luas dan mudah. “Ini merupakan debut saya yang sederhana. Tema teroris yang menjadi momok bagi muslimin seharusnya mampu disikapi secara adil oleh masyarakat global, dan inilah yang akan saya terangkan,” ujar sutradara Shoaib Mansooor.

 

 

AGUSLIA HIDAYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.