Memang, rencananya pementasan sendratari tersebut berlangsung mulai hari ini hingga besok. Pertunjukan ini akan menjadi penampilan perdananya di dunia (world premiere). "Pertunjukan yang sama dijadwalkan dipentaskan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Maret tahun depan, Hong Kong, dan kemudian Eropa," ujarnya, bahagia.
Atilah, yang juga pengusaha dan penari, berperan sebagai konseptor, penulis naskah, sutradara, dan produser. Dia mengemas Matah Ati dalam pertunjukan legenda, opera tradisional Jawa pada pertunjukan sendratari bernarasi kisah cinta luar biasa dalam seni tari tradisional warisan budaya Mangkunegara, Solo, Jawa Tengah. "Lakon ini mengisahkan perjalanan cinta dan perjuangan pemimpin prajurit perempuan bernama Rubiyah. Dia kemudian melahirkan garis keturunan Mangkunegaran karena dipersunting Raden Mas Said," katanya.
Kisah nyata tentang pejuang perempuan ini pun menyelipkan persoalan kesetaraan gender. Kali ini Atilah memunculkan kisah yang sangat berbeda dari kisah-kisah tentang perempuan. "Selama ini perempuan hanya digambarkan sebagai konco wingking. Di sini sangat berbeda," kata Atilah, yang mengolah ide dan konsep itu selama dua tahun. Semoga sukses, Gusti Kanjeng!
HADRIANI P