Para musisi itu di antaranya adalah Slamet Abdul Syukur, Suka Harjana, dan Franky Raden. Tampak pula sutradara film Eros Djarot, para profesional dari Perbanas dan sejumlah pengusaha berada di antara penonton.
"Saya menikmati pertunjukan ini," kata Slamet Abdul Syukur, yang menyempatkan diri menonton di tengah kesibukannya menyiapkan komposisi yang akan dipentaskan di Jerman tahun depan.
Opera Tan Malaka adalah kerja kolaborasi antara komponis Tony Prabowo dengan libretis dan sutradara Goenawan Mohamad. Mereka mengawinkan musik dan sastra menjadi semacam "opera-esai" yang mengangkat wacana tentang salah satu tokoh terpenting revolusi Indonesia, Tan Malaka.
Josefino Chino Toledo, konduktor terkenal Filipina, menjadi dirigen untuk Orkes Kamar Kontemporer Salihara dan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia Paragita. Binu Sukaman dan Nyak Ina Raseuki menjadi penyanyi aria. Adi Kurdi dan Whani Darmawan menjadi narator dan tokoh dalam pertunjukan selama sekitar 1,5 jam ini. Beberapa pelajar dari Jakarta International School juga ambil bagian.
Opera itu dipentaskan tiga kali selama 18-20 Oktober setiap pukul 20.00 WIB. Tiket pertunjukan perdana dijual seharga Rp 500 ribu dan tiket di hari lainnya Rp 100 ribu. Seluruh 160 kursi di setiap pertunjukan sudah habis terjual. Namun, panitia akan menayangkan pertunjukan itu ke sebuah layar di Teater Atap Salihara pada saat pertunjukan berlangsung, sehingga penonton yang tak kebagian kursi masih dapat menikmatinya secara gratis.
Kurniawan