Berdasarkan pantauan sekitar pukul 09.30 WIB kirab budaya dimulai dari pasukan 3 keraton yang ada di Cirebon, yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan. Turut pula dalam kirab itu perwakilan dari ketiga keraton tersebut, yaitu Pangean Nisfudin (Keraton Kasepuhan), Pangeran Qodiran (Keraton Kanoman), dan Elang Ali (Keraton Kacirebonan).
Dalam arak-arakan dikeluarkan pula duplikat Pedati Gede. Dulunya Pedati Gede ini merupakan salah satu kendaraan yang sering digunakan Sunan Gunung Djati saat memimpin di Cirebon.
Di akhir barisan turut dihadirkan pula barisan anak sekolah memakai topeng serta pasukan hitam, dimana sekujur badannya diolesi arang hitam.
Sultan Keraton Kasepuhan, Sultan Arif Natadiningrat atau biasa dipanggil Sultan Sepuh IV, menjelaskan jika 3 keraton di Cirebon mendukung terhadap pelaksanaan FTN. "Karena inti pelaksanaan ini adalah bagaimana bisa melestarikan seni dan budaya nusantara," katanya.
Selain itu seni dan budaya ini pun bisa dijadikan sebagai aset untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia.
Ada sekitar 300 personil yang diturunkan dalam kirab budaya yang nantinya akan berakhir di kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Cirebon tersebut.
IVANSYAH