Novel Eat Pray Love mengingatkan kita akan kesuksesan novel lokal Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan Ayat-ayat Cinta Habiburrahman El Shirazy. Yang pasti, novel biografis Elizabeth Gilbert bertengger di daftar New York Times Bestseller sepanjang 150 pekan.
Ya, novel itu membuat para wanita di Amerika, terutama yang telah berumah tangga, sangat menggandrunginya. Dalam novelnya itu, Liz--sapaan akrab Elizabeth Gilbert--mengisahkan perihal dirinya yang acap terbangun pada pukul tiga dinihari dan mengisi hidupnya di dalam kamar mandi. Kebiasaan itu dijalaninya setelah ia bercerai dengan suaminya.
Dalam kegamangan hidupnya itu, Elizabeth kemudian memutuskan untuk melakukan perjalanan selama setahun ke tiga negara: Italia, India, Indonesia (Bali)--seperti diangkat dalam film yang dibintangi Julia Roberts dan Christine Hakim berjudul sama dengan novelnya: Eat Pray Love.
Dalam wawancara dengan Oprah Winfrey, Elizabeth mengatakan bahwa ia punya tiga “wasiat” kepada para wanita di Amerika. Pertama, setelah bangun tidur, tanyakan kepada dirimu apa yang sesungguhnya diinginkan. Kedua, rajinlah menulis apa yang menjadi kebahagiaanmu dan ulangi lagi untuk esok. Ketiga, tanamkan kata positif sebagai mantra pembangkit jiwa.
AGUSLIA HIDAYAH