"Kami membawa 40 musisi dari Jakarta, 13 musisi Batam, dan 10 musisi dari negara Asean ditambah seorang dari Brasil untuk Asean Jazz Festival," kata koordinator acara Asean Jazz Festival (AJF), Adit, di Batam, Kamis.
Di antara seniman yang dipastikan terlibat dalam AJF, antara lain ,Toninho Horta dari Brasil, Dwiki Dharmawan, Krakatau, Luisa Marisa dari Filipina, Bassgroove dari Malaysia dan Eugene Ang dari Singapura.
AJF 2010 ini, kata Adit akan berbeda dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, karena menggabungkan jazz dengan berbagai aliran musik dan menyatukan gender, antara musisi perempuan dan lelaki.
Ia mengatakan, para musisi senior seperti Toninho Horta dari Brasil akan berkolaborasi dengan Dwiki Dharmawan, dan akan menghasilkan harmoni yang mengagumkan.
Selain memadukan berbagai genre jazz, AJF 2010 dilaksanakan di Lapangan Terminal Feri Khusus Wisata Harbour Bay, berbeda dari tahun sebelumnya, yang dilaksanakan di Kawasan Mega Wisata Ocarina.
Menurut dia, kegagalan AJF dua tahun berturut-turut adalah pemilihan lokasi. "Banyak penonton yang mau nonton, kemudian membatalkan karena harus membayar tiket masuk kawasan wisata. Padahal panitia sudah mempromosikan gratis," katanya.
Sedangkan pada AJF 2010, ia memastikan penonton tidak akan dipungut bayaran sedikit pun, kecuali untuk parkir. Panitia sengaja memilih lokasi acara di Lapangan Terminal Feri Harbor Bay, agar wisatawan manca negara yang tiba dari Singapura tidak kesulitan transportasi.
Di tempat yang sama, musisi sekaligus penata musik AJZ Dwiki Dharmawan mengatakan, musik jazz sengaja dijadikan daya tarik untuk menarik kunjungan wisatawan kawasan perbatasan. "Musik Jazz dapat meningkatkan mutu wisatawan," kata Dwiki.
AJF merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata untuk menggenjot kunjungan wisatawan di daerah perbatasan.
ANTARA/Kalim