Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasar Seni Cap Gajah  

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bandung - Sepasang suami-istri, arsitek dan dokter, menguntit Azasi Adi yang tengah membawa 11 lukisan Jeihan dari mobil ke stan Pasar Seni Institut Teknologi Bandung, Ahad pagi lalu. Meski acara belum dibuka, keduanya telah menawar dan memborong empat lukisan terbaru Jeihan Sukmantoro. Dalam setengah jam, 10 lukisan berfigur tunggal perempuan bermata hitam, yang masing-masing berukuran 70 x 70 sentimeter seharga Rp 25 juta, itu habis terjual. Bahkan sebuah lukisan, yang rencananya akan disimpan untuk koleksi pribadi Jeihan, pun dilepas ke seorang ibu rumah tangga asal Jakarta

Di stan lainnya, perupa Sunaryo pun sudah kipas-kipas. Gambar tunggal terbarunya, yang berukuran 120 x 140 sentimeter berjudul Sebelum Pentas, diminati 19 kolektor. Ia lalu melelang secara tertutup gambar tentang seorang perempuan penari Bali itu dengan harga awal Rp 75 juta. Tepat pukul 14.00 WIB, hasil lelang dibuka. Pemenangnya Trisna Chandra, kolektor asal Jakarta, dengan harga tawaran Rp 330 juta. Selain itu, tutur Yus Herdiawan dari Selasar Sunaryo Art Space, 200 karya grafis Sunaryo lainnya yang dibanderol Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta pun tinggal tersisa belasan lembar ketika acara selesai pukul 18.00.

Sejak dibuka pukul 08.00, pengunjung membanjiri arena di Jalan Ganesha, di depan kampus ITB, Jawa Barat, yang disulap menjadi Jalan Seni. Seperti arus kendaraan di sekitar arena yang macet, ribuan orang di Pasar Seni harus berjalan dan berbaris antre sambil berdesakan selepas gerbang kampus. Jalanan tak tersisa setapak pun. Namun cuaca terik tak menyurutkan mereka menyusuri 200 lebih stan berisi karya seni dan produk kerajinan yang terbagi dalam enam zona, mulai belakang Aula Timur dan Barat hingga depan Labtek Farmasi itu. "Tak kurang dari 60 seniman Bandung dan luar kampus cap gajah yang mengisi stan," kata ketua umum acara Tisna Sanjaya.

Pengunjung pun menyemut di sekitar 80 stan kuliner serta dua panggung musik yang menampilkan band, antara lain P-Project, Krakatau, Saratus Persen, dan The Panas Dalam. “Pengunjung diperkirakan mencapai 200 ribu orang,” ujar ketua pelaksana Pasar Seni, Indra Audi Priatna

Tapi pasar yang digagas sejak 1972 itu tak melulu soal transaksi. Di perhelatan ke-10 kali ini, acara selama 10 jam di kampus Jalan Ganesha Nomor 10 tersebut dibuat lebih spesial. Meneruskan tradisi untuk membuka ruang bagi pertunjukan seni, bursa pemikiran tentang seni dan persoalan hidup juga terasa kental. Bertema “Sesuatu yang Terlupakan”, Tisna dan mahasiswanya membalut perhelatan itu dengan persoalan kota urban, lingkungan, budaya, dan tradisi di tengah zaman teknologi serta informasi sekarang ini. “Karya di Pasar Seni ini juga sebagai gerakan kebudayaan,” kata Tisna

Dimulai dari ruas jalan di depan kampus, sepasang menara gerbang seperti tanduk setinggi 7 meter yang disusun dari ranting kayu hasil pemangkasan Dinas Pertamanan menyambut pengunjung dari arah Jalan Tamansari dan Dago. Selepas itu, karya instalasi, gambar, dan performance art oleh puluhan seniman mencuri perhatian di kedua sisi jalan. Sebuah mobil dari kancing dan benang yang tergantung di pohon mengkritik budaya konsumtif. Gantungan tabung-tabung gas ukuran 3 kilogram mengingatkan kita akan bahaya ledakan dari dapur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Jurusan Seni Rupa Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung Anggiat Tornado menampilkan 20 foto orang gila yang berkeliaran di Bandung seukuran kulkas. “Sekarang sudah banyak orang gila, dulu era 70-an orang Bandung cuma kenal Entur dan Nurmi,” kata Anggiat, seniman alat musik sampah Dodong Kodir. Selepas gerbang kampus, perhatian pengunjung tersita oleh kehadiran potongan tubuh patung 3 Mojang karya Nyoman Nuarta yang diturunkan Wali Kota Bekasi setelah didesak sebuah organisasi massa pada Juni lalu

Secara khusus, panitia memberikan ruang di lapangan rumput dekat Aula Timur sebagai Zona Tradisi. Di sana, di antara ratusan batang padi dalam polybag yang siap panen, ratusan pengunjung terlihat asyik menikmati permainan musik celempung dan karinding yang berbahan bambu. Puluhan orang lainnya berkerumun dengan takjub di sekitar permainan 200 lebih layang-layang yang dirangkai memanjang lalu diterbangkan dengan seutas benang. Di area tersebut juga berdiri Menara Jamming karya mahasiswa Seni Rupa dan Teknik Elektro ITB, yang melenyapkan sinyal telepon seluler dalam radius pendek. “Supaya pengunjung melupakan sejenak teknologi dan berinteraksi dengan orang di sekitarnya,” kata Indra, ketua pelaksana acara

Dari hasil 10 kali orasi budaya tentang lingkungan, sosial, tata kota, dan seni, pasar yang digarap sekitar 1.600 mahasiswa Seni Rupa dan Teknik ITB itu menghasilkan perahu pinisi sepanjang 10 meter dari rangka bambu dan berbagai wahana yang bisa dinikmati publik. Ratusan orang terlihat berbaris antre hingga tiket seharga Rp 5.000 habis, seperti di Wahana Lorong Ilusi Waktu, Vibrator Simulasi Gempa, dan Museum Masa Depan. Ratusan mahasiswa lainnya mengumpulkan air dari berbagai sumber di Bandung lalu didoakan warga dan diolah agar bisa diminum di Wahana Air Doa

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

2 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

6 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

52 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.