TEMPO Interaktif, Jakarta - Artis Angel Lelga berakting begitu panas di film Rintihan Kuntilanak Perawan. Ia mengumbar bermacam adegan yang bisa membikin dada kaum Adam berdebar-debar di sepanjang film berdurasi 90 menit itu. Di film itu, Angel berperan sebagai Lily, gadis metropolitan yang berpacaran dengan pemilik sebuah diskotik, bernama Mike (diperankan Andreano Philip).
Dari awal film, Angel sudah beraura erotis. Pakaian yang dikenakan selalu berukuran mini dan menampilkan lekuk-lekuk sensual. Belum lagi adegan ketika Angel hanya mengenakan bra dan bercelana dalam di kamar mandi, atas ranjang atau di kolam renang.
Erotisme makin kentara ketika Angel sedang berdua-duaan dengan Andreano. Peluk dan cium begitu mewarnai film ini. Paling tidak, ada sembilan agedan ciuman utama yang dilakoni Angel dengan Andreano. Semua mendarat di bibir, sedangkan pelukan sudah tak terhitung lagi.
"Saya berusaha total dengan peran yang saya mainkan. Terjun di dunia entertain harus berani. Kalau enggak, saya tidak bisa dapat uang," tutur Angel Lelga usai premier film di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/10) malam. Di samping Angel, Andreano Philip berdiri menemani. (Baca juga: Repotnya Memboyong Tera Patrick ke Jakarta)
Menurut Angel, mendapatkan peran Lily di film keluaran K2K Production tergolong sulit. Terlebih dulu ia mesti melewati serangkaian casting, sebelum akhirnya dipercaya membawakan peran sepupu Alice (diperankan Tera Patrick). "Waktu itu saya diminta produser ikut casting. Saya ikut, lalu diterima," kata Angel.
Angel mengaku tidak takut mendapat cap buruk dari masyarakat. Menurutnya, semua yang dikerjakan adalah tantangan di dunia artis. "Saya pikir masyarakat sudah cerdas. Itu cuma di film. Yang saya kerjakan setimpal dengan (honor) yang saya dapatkan," ujar Angel tanpa mau menyebutkan jumlah nominal yang berhasil dikantongi.
Menurut Andreano, adegan erotis yang dilakoni bersama Angel semata-mata tuntutan profesional sebagai artis. "Lagian Angel cukup enak diajak kerja sama. Kita take (ciuman) cuma sekali dan langsung jadi," kata Andreano.
Namun, erotisme yang sudah maksimal diperagakan berbanding terbalik kualitas cerita. Terkesan betul, film ini hanya menjual sensualitas, terutama milik Tera Patrick. Akting Angel dan Andreano juga pas-pasan. Bahkan, di beberapa bagian, terkesan memaksa.
MUSTHOLIH
BERITA TERKAIT: